Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Berbelanja Via Medsos Digemari Masyarakat?

Kompas.com - 21/01/2023, 20:14 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena belanja di platform media sosial semakin banyak diminati oleh masyarakat. Salah satunya adalah TikTok Shop yang saat ini digandrungi masyarakat di Indonesia untuk berbelanja.

Salah satu pengguna TikTok yang juga kerap berbelanja, Ati Nur Tarbiati (32) mengaku mendapatkan pengalaman berbeda ketika berbelanja di platform e-commerce seperti Lazada, Shopee, maupun Tokopedia.

Menurut wanita yang berdomisili di Cikarang, Jawa Barat ini, berbelanja di Tik Tok Shop lebih murah dan bisa bebas ongkos kirim (ongkir).

Baca juga: Brand Safety dan Reputasi di Media Sosial

"Harganya lebih murah (belanja di TikTok Shop), free ongkir, banyak diskon lagi," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (21/1/2023).

Dia mencontohkan saat membeli jaket hoodie untuk anaknya, dirinya mendapatkan potongan harga menjadi Rp 74.000 kemudian bebas biaya pengiriman dan barang yang datang pun sesuai dengan yang ditampilkan.

"Biasanya aku juga nunggu kalau ada promo kayak waktu itu 12.12 (Harbolnas)," ujar Ati.

Pengalaman belanja yang sama juga diungkapkan Nia (30). Ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai ahli pijat ini kerap berselancar ke platform belanja di medsos. Bersama anak perempuannya yang menginjak dewasa untuk melihat produk-produk ditawarkan di TikTok maupun Facebook.

"Biasa kita tengah malam suka lihat di Tik Tok, kadang-kadang di Shopee. Kalau tengah malam suka murah harganya, diskonnya juga besar," kata Nia yang akrab dipanggil teteh ini.

Bahkan dia bersama anak gadisnya pernah membeli kacamata dengan harga Rp 100 karena ada promo Harbolnas. "Itu untung-untungan saja sih tapi barangnya bagus kok. Itu kita tungguin sampai tengah malam promo itu," ungkap Nia.

Daya tarik

Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Nailul Huda mengatakan, beberapa tahun yang lalu, fenomena jual beli di media sosial memang sangat meningkat. Lantaran, pembeli di media sosial tidak terbebani biaya dibandingkan belanja di platform e-commerce.

"Orang yang memang percaya terhadap seorang seller tertentu pasti akan lebih senang berbelanja via sosial media dan seller pun tidak dibebani biaya terlalu tinggi dibandingkan e-commerce," ujarnya ketika dihubungi.

Selain itu, lanjut dia, user experience (pengalaman pengguna) yang ditawarkan TikTok pun membuat daya tarik bagi pembeli. "Selain itu, ya ongkir dan diskon lainnya membuat daya tarik semakin meningkat," ucap Nailul.

Berdasarkan laporan Populix, social commerce alias berbelanja daring (online) lewat platform media sosial semakin diminati oleh masyarakat Indonesia.

Menurut Laporan yang berjudul "The Social Commerce Landscape in Indonesia" tersebut, TikTok Shop menjadi platform media sosial yang paling sering digunakan untuk berbelanja online di Indonesia, jumlahnya mencapai 45 persen. Setelah TikTok Shope, media sosial lain yang paling banyak digunakan untuk belanja masyarakat Indonesia adalah WhatsApp (21 persen), Facebook Shop (10 persen), dan Instagram Shopping (10 persen).

Baca juga: Ada Isu Keamanan Siber, Universitas di AS Blokir TikTok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com