Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga, Penerbangan Perintis Masih Aman?

Kompas.com - 15/02/2023, 19:20 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat Susi Air dibakar di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023).

Bahkan, baru-baru ini tersebar foto dan video memperlihatkan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens bersama anggota kelompok kriminal bersenjata dikirim (KKB).

Lantas, apakah dengan terjadinya insiden tersebut penerbangan perintis masih aman?

Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar di Nduga, INACA Minta Keamanan Penerbangan Ditingkatkan

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait pengamanan penerbangan di daerah perintis termasuk Papua.

Ia mengatakan, pihaknya bersama aparat bertanggung jawab di area land side dan air side dalam pengelolaan bandara.

"Soal pengamanan di daerah perintis itu tentu kita kerja sama dengan aparat, tak mungkin sendiri apalagi Kemenhub ada di wilayah yang sifatnya di ranah perhubungan. Kalau bandara kan ada land side ada air side. Itu yang jadi tanggung jawab kita," kata Adita di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023).

Terkait dengan insiden Pesawat Susi Air dibakar di Nduga, Papua, Adita mengatakan, Lapangan Terbang Paro dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar KKB, Lapangan Terbang Paro di Nduga Ditutup Sementara

"Jadi dalam hal operasional ada di Pemda setempat. Pemda ini yang nantinya kerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI untuk melakukan pengamanan," ujarnya.

Meski demikian, Adita mengatakan, Kemenhub tetap berkoordinasi dengan Pemda untuk memastikan keamanan di setiap trayek penerbangan perintis.

"Jadi apa yang bisa kami lakukan untuk daerah perintis yang khususnya dikelola Pemda adalah selalu memastikan setiap ada trayek itu harus sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan aparat," tuturnya.


Lebih lanjut, Adita mengatakan, insiden yang terjadi di Papua tersebut tidak memengaruhi iklim investasi di bisnis penerbangan.

Ia mengatakan, para investor saat ini mampu melihat daerah-daerah yang menjadi penanaman modalnya.

"Sampai saat ini kami tak lihat ada penurunan investor masuk, karena investor akan sangat lihat daerah atau wilayah mana yang memungkinkan tanam modal ke sana, ada rencana untuk bisa masuk operasionalisasi di (Bandara) Kertajati, kemudian di Kualanamu, sudah terjadi oleh India," ucap dia.

Baca juga: Pesawat Susi Air Diduga Dibakar KKB, Susi Pudjiastuti Doakan Keselamatan Pilot dan Penumpang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com