Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ditjenbun Upayakan Pemasaran Kelapa Indonesia ke Pasar Internasional

Kompas.com - 02/03/2023, 17:07 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) menggaungkan kelapa Indonesia ke pasar internasional.

Sekretaris Ditjenbun sekaligus Ketua Delegasi Indonesia Heru Tri Widarto mengatakan, pihaknya terus mendorong dan memotivasi para pekebun serta pelaku usaha perkebunan untuk memperkuat mutu dan kualitas kelapa.

"(Caranya) lewat pengembangan hilirisasi komoditas kelapa,” tutur Heru melalui keterangan persnya, Kamis (2/3/2023).

Hal tersebut disampaikan Heru saat ditemui pada acara International Conference on Trade and Marketing of Coconut Products di Hyderabad, India, 27-28 Februari 2023.

Pada agenda itu, Heru menyampaikan program pengembangan kelapa di Indonesia dengan tema "Way and Means of Sustainable Coconut Sourcing".

Baca juga: Kementan Gandeng Ombudsman Optimalkan Pengawasan Distribusi Pupuk Bersubsidi

Heru menjelaskan, kemitraan antara pengusaha atau industri dengan pihak perkebunan perlu terus didorong. Sebab, kerja sama yang baik bisa menghasilkan produksi dan produk turunan yang baik.

“Tentu saja upaya ini akan memberikan dampak yang positif bagi pendapatan pekebun dan saling menguntukan, serta kelapa maupun produk turunan Indonesia akan semakin dikenal dan diminati pasar global,” jelas Heru.

Heru menambahkan, Indonesia saat ini tengah mengembangkan varietas kelapa genjah sesuai arahan Presiden Republik Indonesia (RI).

“Kementan melalui Ditjen Perkebunan melakukan penanaman kelapa genjah sebanyak 1 juta batang pada tahun 2022,” ungkap Heru.

Baca juga: Targetkan Peningkatan Gratieks, Dirjenbun Perkuat Komoditas dan Pengemasan Produk Hasil Perkebunan

Ditjen Perkebunan, kata Heru, juga tengah mengembangkan nursery kelapa di beberapa sentra produksi kelapa dan mendorong pengembangan korporasi kelapa di Jawa Tengah dan Maluku Utara.

“Dalam mengembangkan kelapa, kami harus memahami bagaimana pentingnya penanganan hama dan penyakit pada tanaman kelapa. Hal itu dilakukan demi memastikan terpenuhinya ketersediaan kelapa, baik untuk kebutuhan industri pangan, bioenergi, maupun industri pengolahan nilai tambah kelapa lainnya,” ujarnya.

Heru menyampaikan, pihaknya terus fokus dan bersinergi untuk melakukan sosialisasi, pembinaan, dan pengawalan.

“Ini dilakukan guna mendorong peningkatan kualitas mutu produksi maupun produktivitas tanaman serta produk turunannya agar bernilai tambah, berdaya saing, dan menerapkan keberlanjutan serta ramah lingkungan, sehingga dapat menembus pasar ekspor,” katanya.

Selain menyampaikan pembahasan fokus mengenai perkembangan kelapa Indonesia, Heru juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pelaku industri kelapa dari India, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Thailand.

“Mendengar sinergi dari Indonesia, beberapa pelaku industri tersebut menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam pengembangan kelapa di Indonesia,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com