Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ESG Jadi Patokan Investor Dukung Hilirisasi Pertambangan Indonesia

Kompas.com - 22/03/2023, 16:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong hilirisasi pertambangan dengan membangun berbagai proyek smelter di dalam negeri.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, salah satu tantangan pengembangan industri ekstraktif di Indonesia ialah soal kepatuhan terhadap standar lingkungan, sosial, dan tata kelola atau Environmental Social and Governance (ESG).

“Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan akan mempengaruhi bisnis dan juga nilai saham perusahaan kalau terdaftar di Bursa Efek. ESG sangat penting untuk hilirisasi pada seluruh industri ekstraktif,” ungkap Jonan dalam siaran pers acara Mining and Finance Forum, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Bisakah BUMN Tambang Menopang Pertumbuhan Ekonomi?

Asosiasi akuntan global, sambung Jonan, sedang mengubah standar pelaporan keuangan, yang di dalamnya akan menghitung dampak kerusakan lingkungan.

“Asosiasi akuntan seluruh dunia sedang mengubah standar pelaporan keuangan, menghitung kembali dampak kerusakan lingkungan. Lembaga keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, regulator, dan pelaku industri mesti duduk bersama untuk menentukan parameter karena akan berdampak pada industri ekstratif ini,” jelas Jonan yang menjabat sebagai Presiden Komisaris Marsh Indonesia itu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Ditjen Minerba Kementerian ESDM Ediar Usman menjelaskan, tantangan lainnya dalam pengembangan hilirisasi yaitu soal pendanaan. Ada sejumlah proyek smelter yang macet pembangunannya lantaran kendala pembiayaan.

Baca juga: KKP Setop Proyek Reklamasi Tambang Nikel di Morowali, Ini Alasannya


Sejauh ini, pemerintah terus berupaya menawarkan proyek smelter kepada para investor di dalam negeri maupun di luar negeri untuk memperoleh dukungan pembiayaan.

“Banyak fasilitas pemurnian kita yang tidak tepat waktu. Masalah yang sering kita temui adalah pendanaan. Kita coba lakukan market sounding dengan lembaga di dalam negeri dan internasional untuk memecahkan kendala keuangan,” beber Ediar.

Lebih lanjut, Presiden Direktur Marsh Indonesia, Douglas Ure mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki sumber daya nikel yang melimpah.

Pembangunan proyek hilirisasi akan mengantarkan Indonesia sebagai pemain global kendaraan listrik.

Pemain industri nikel perlu didorong untuk memperhatikan kredensial lingkungan. Sebab, aspek keberlanjutan saat ini menjadi perhatian serius bagi investor dan konsumen.

“Nikel menjadi komponen utama yang digunakan dalam industri. Produsen otomotif dan konsumen akhir mengharapkan rantai pasokan yang dikelola dengan baik dan ramah lingkungan. Jika kredensial lingkungan dan kerangka peraturan Indonesia tidak berkembang lebih jauh, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan mendatangkan investasi,” tandas Douglas.

Baca juga: Anjlok Rp 10.000 Per Gram, Ini Rincian Harga Emas Antam Terbaru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com