Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menyoal Relevansi Konsep Kepuasan Pelanggan

Kompas.com - 03/04/2023, 15:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Oleh: Frangky Selamat*

MAHASISWA bisnis di seluruh dunia yang sedang belajar manajemen pemasaran pasti mahfum betul mengenai tujuan yang ingin dicapai dari penerapan konsep ini.

Konsep pemasaran memiliki filosofi bahwa segala upaya perusahaan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga tercapai kepuasan pelanggan dengan cara yang menguntungkan perusahaan.

Pelanggan akan puas jika kinerja produk yang mereka rasakan melebihi dari yang mereka harapkan. Agar pelanggan puas, pebisnis harus dapat memberikan nilai (value) kepada pelanggan.

Nilai pelanggan yang dimaksud adalah perbedaan antara benefit yang pelanggan peroleh dari produk yang mereka konsumsi dengan biaya yang mesti mereka tanggung untuk memperoleh dan menggunakan produk tersebut.

Jika lebih besar biaya yang ditanggung daripada benefit yang pelanggan peroleh, maka nilainya negatif.

Demikian pula bila pelanggan merasakan lebih banyak benefit daripada biaya, maka nilai pelanggannya positif, dan kemungkinan besar pelanggan akan merasa puas.

Dalam konsep kepuasan pelanggan, pelanggan yang puas memiliki kemungkinan terbesar untuk menjadi pelanggan loyal.

Pelanggan loyal ditunjukkan dengan perilaku pembelian kembali (repeat purchasing), memberitakan hal yang baik tentang produk kepada orang lain, merekomendasikan produk kepada pihak lain dan tidak mudah terpengaruh oleh penawaran produk pesaing.

Hal ini kemudian diperkuat dengan pendekatan customer relationship management untuk membangun dan memelihara loyalitas pelanggan.

Pelanggan yang puas dan kemudian loyal tentu amat menguntungkan karena akan memberikan banyak pemasukan bagi perusahaan.

Sepertinya begitu mudah dan sederhana. Ketika banyak perusahaan di Indonesia masih berkutat pada masalah kepuasan pelanggan, ternyata konsep ini masih banyak dipertanyakan dan diperdebatkan berbagai kalangan.

Bloemer dan Kasper (1995) menyatakan bahwa keterkaitan antara kepuasan dan loyalitas pelanggan diperantarai oleh keterlibatan (involvement) dan karakteristik pribadi seperti variabel demografis dan kemungkinan untuk mencari variasi (Heskett dkk, 1997).

Contohnya, keterkaitan antara kepuasan dan loyalitas akan semakin kuat jika keterlibatan pelanggan terhadap produk dan pengalamannya begitu tinggi.

Keterkaitan antara kepuasan dan loyalitas juga diperantarai oleh jenis pemulihan atas kegagalan dalam penyampaian jasa (Webster dan Sundaram, 1998).

Misalnya, pemulihan jasa dapat mengurangi dampak ketidakpuasan yang berimplikasi terhadap loyalitas. Jadi antara kepuasan dan loyalitas tidak selalu terkait secara positif. Pelanggan yang puas belum tentu loyal, demikian juga sebaliknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com