Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Ekonomi AS Lemah, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kompas.com - 05/04/2023, 08:15 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street berakhir merah pada akhir perdagangan Selasa (4/4/2023) waktu setempat. Pergerakan bursa AS sepanjang hari dibayangi oleh lonjakan harga minyak dan data ekonomi yang lemah.

Kompak, Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, hingga indeks acuan saham teknologi Nasdag berakhir merah dengan penurunan masing-masing 0,5 persen.

Penurunan indeks juga mengikuti laporan lowongan tenaga kerja, di mana pada bulan Februari 2023 jumlah posisi lowongan pekerjaan turun di bawah 10 juta, terendah selama dua tahun. Selain itu, data manufaktur AS juga menunjukkan pelemahan aktivitas.

Baca juga: Ini Modus Dugaan Rafael dalam Merampok Uang Negara

Ed Yardeni, Presiden Yardeni Research menilai penurunan jumlah lowongan kerja yang tersedia di AS tersebut merupakan tanda bahwa pasar tenaga kerja merespons kondisi ekonomi yang mulai mengalami perlambatan.

“(Meskipun turun), jumlah lowongan pekerjaan masih banyak dibandingkan dengan jumlah pengangguran. Pasar sangat sensitif terhadap perubahan kecil apa pun ke arah yang tidak ingin mereka lihat,” kata Ed Yardeni mengutip CNBC.

Julian Emanuel, Direktur Pelaksana Senior di Evercore ISI mengungkapkan, kondisi pasar saat ini jauh lebih tangguh. Bahkan saat diterpa kondisi inflasi yang terus mengalami kenaikan, krisis perbankan, dan suku bunga yang lebih tinggi.

Baca juga: Ini Alasan Pekerja Otorita IKN Belum Digaji Berbulan-bulan


“Tangguh adalah kata yang bagus. Intinya adalah, latar belakang ekonomi ke depan terus melemah bahkan saat kondisi saat ini (2-3 persen PDB di kuartal I-2023) tetap kuat, dibandingkan dengan posisi yang sudah defensif, tapi saham tetap menemui jalan buntu,” kata Julian Emanuel.

Minggu ini, sektor energi menjadi potensi sumber ketidakpastian lainnya, setelah OPEC+ mengumumkan akan memangkas produksi sebesar 1,16 juta barrel minyak per hari. Pada hari Senin, West Texas Intermediate futures mengalami kenaikan harian terbesar dalam hampir setahun karena kabar tersebut.

“Mengingat transisi yang sedang dialami dunia karena merangkul 'energi bersih dan hijau', OPEC+ memahami dengan sangat baik bahwa 'emas cair' yang masih bernilai tinggi pada suatu saat akan mulai kehilangan kilauannya,” kata Quincy Krosby, kepala strategi global untuk Keuangan LPL.

“Sampai saat itu, ketika negara-negara yang mendominasi OPEC+ mempersiapkan masa depan dengan menghabiskan triliunan dollar untuk membangun kembali infrastruktur dan mengalihkan fokus dari minyak mentah sebagai sumber pendapatan utama mereka, dengan mengelola harga minyak lebih agresif daripada yang diantisipasi,” tambah Quincy Krosby.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis Dipicu Kekhawatiran Menurunnya Permintaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com