Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Bansos Disalurkan, Bos Bulog: Setiap Hari Kami "Trace" Barang Ini Lari ke Mana

Kompas.com - 06/04/2023, 15:10 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Perum Bulog akan menyalurkan beras bansos sebanyak 640.590 ton untuk 3 bulan alokasi Maret, April, dan Mei 2023.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya nantinya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan transporter yang ditunjuk yaitu PT Pos Indonesia, PT JPLB, dan PT DNR untuk mendistribusikan beras bantuan pangan sesuai dengan penunjukan wilayah kerja masing-masing.

Pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, sistem penyalurannya akan dilakukan sesuai dengan alamat masing-masing dari pintu ke pintu (door to door).

Baca juga: Beras Bansos 10 Kg Disalurkan, Bos Bulog: Beras Premium dan Tidak Berkutu

"Jadi sesuai dengan alamat yang tertera, alamat yang kita dapat dari Kemensos, kalau sistem kita yang seperti dulu langsung by name by address jadi ini nanti yang kita ikuti," ujar Buwas di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

"Kata Pak Bapanas (Kepala Bapanas Arief Prasetyo) ini setiap hari kami trace barang ini lari ke mana, jatuh ke mana, sudah diterima apa belum kita tahu persis. Kan ada sistem, jadi enggak ada lagi nanti yang nggak terima sekalipun di pedalaman," sambung Buwas.

Buwas bilang penyaluran beras juga akan sampai ke wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Buwas menambahkan, beras bansos tersebut nantinya akan dibagikan sebesar 10 kilogram per masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM).

Pihaknya pun telah mengecek beras bansos tersebut dan dipastikan kualitasnya bagus tidak berkutu.

"Bulog komitmen untuk menyalurkan ini. Melakukan langkah-langkah percepatan penyaluran. Beras yang disalurkan sudah pengecekan kualitas dan kuantitasnya untuk pengawasan. Jangan sampai diterima tidak sama," kata Buwas.

"Ini yang disalurkan beras premium jangan bilang beras ada kutu, beras busuk, sekarang beras Bulog beras baru, berkualitas, enggak ada beras lama," sambung Buwas.

Baca juga: Bapanas Tetapkan HET Beras, Serikat Petani: Terlampau Lebar Jaraknya dengan HPP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com