Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin Bertahan di Atas 30.000 Dollar AS, Simak Rincian Harga Kripto Hari Ini

Kompas.com - 13/04/2023, 12:03 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar aset kripto tampak berkilau pada pagi ini, Kamis (13/4/2022). Dilansir dari Coinmarketcap, 7 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona hijau dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling cerah adalah, Polygon (MATIC) yang melonjak 6,2 persen pada level 1,1 dollar AS per coin atau Rp 16.273 dollar AS per coin (kurs Rp 14.794 per dollar AS). Kemudian Ethereum di level 1.913 dollar AS per coin atau naik 2,5 persen, Binance Exchange (BNB) juga menguat 0,8 persen pada posisi 320 dollar AS per coin.

Bitcoin (BTC) menguat 0,56 persen pada posisi 30.079 dollar AS per coin, Cardano (ADA) di posisi 0,4 dollar AS per coin, atau naik 4,3 persen, Solana (SOL) pada posisi 24 dollar AS per coin atau menguat 2,7 persen, dan Dogecoin (DOGE) di level 8 sen per coin atau bertambah 2,5 persen. Sementara itu, Ripple (XRP) berada di level 0,5 dollar AS per coin atau melemah 0,5 persen.

Baca juga: Bitcoin Tembus 30.295 Dollar AS Per Coin, Simak Rincian Harga Kripto Hari Ini

Pagi ini stablecoin atau mata uang kripto golongan mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS, seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) bergerak melemah. USDT turun 0,02 persen di level 1 dollar AS per coin, dan USDC terkoreksi 0,01 persen pada level 0,9 dollar AS per coin.

Dikutip dari CNBC, Bitcoin hampir satu tahun menjadi katalis bagi mata uang kripto secara berkepanjangan. Di Bulan April-Mei 2024, BTC diperkirakan akan mengalami halving atau penurunan imbal hasil bagi investor.

Vijay Ayyar, wakil presiden pengembangan perusahaan dan internasional di pertukaran crypto Luno, Bitcoin telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir untuk mengantisipasi halving, karena potensi penurunan suku bunga Federal Reserve AS bersaing dengan prospek pertumbuhan dan kondisi kredit yang semakin ketat.

Data pada perdagangan Rabu menunjukkan Bitcoin berada di level 30.000 dollar AS per coin, dan naik 80 persen sejak awal tahun ini.

“Bitcoin melonjak di atas 30.000 dollar AS per coin, pada saat kegagalan bank dan ketidakpastian ekonomi. Ini menunjukkan pola dasar atau siklus bitcoin sedang terbentuk. Ini cenderung terjadi sekitar satu tahun sebelum peristiwa halving Bitcoin, yang dijadwalkan berikutnya sekitar April 2024,” kata Ayyar.

Baca juga: Bappebti Bakal Tambah Daftar Kripto, Banyak Koin Lokal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com