Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kimia Farma-Sinopharm Teken Mou, Salah Satunya Kerja Sama Pengobatan Tradisional China

Kompas.com - 13/04/2023, 18:09 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) kembali menjalin kerja sama dengan Sinopharm Internasional guna mengembangkan dan meningkatkan potensi bisnis.

Kimia Farma dan Sinopharm sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama pengembangan Bahan Baku Obat (BBO), Traditional Chinese Medicine (TCM), dan Project Platform TB.

“Kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara Kimia Farma dengan Sinopharm. Kimia Farma mendukung ketahanan kesehatan nasional, salah satunya dengan penguatan dan percepatan BBO,” ujar David Utama, Direktur Utama KAEF dalam siaran pers, Kamis (13/4/2023).

Lebih lanjut David menyampaikan saat ini Kimia Farma telah memproduksi 14 BBO dan akan terus ditingkatkan. Kesepakatan ini juga merupakan bentuk hubungan bilateral kedua negara untuk meningkatkan dan mendorong transformasi industri kesehatan.

Baca juga: Kimia Farma Catat Rugi Bersih Rp 170,04 Miliar di 2022

“KAEF berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan kesehatan terbaik. Kami akan menindalanjuti Nota Kesepahaman ini untuk mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,” tambah David.

Sinopharm adalah salah satu dari tiga besar raksasa farmasi di Asia Pasifik. Pada 2021, Sinopharm membukukan pendapatan 453,82 miliar yuan atau setara 70,2 miliar dollar AS.

Sebagai informasi dalam laporan kinerja keuangan, KAEF tercatat mengantongi penjualan sebesar Rp 9,60 triliun, atau turun 25,28 persen di sepanjang tahun 2022, dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp 12,85 triliun.

Penjualan di dalam negeri KAEF juga tercatat turun 25,15 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp 9,47 triliun, sedangkan penjualan ekspor turun 33,46 persen YoY dari Rp 200,35 miliar menjadi Rp 133,3 miliar.

Meski demikian, sepanjang tahun 2022, KAEF telah menurunkan beban usaha sebesar 5,4 persen atau Rp 189 miliar dibandingkan tahun 2021.

Baca juga: Strategi Kimia Farma Bantu Tekan Angka Stunting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com