Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merespons Positif Data Inflasi, Saham-saham di Wall Street Ditutup Menguat

Kompas.com - 14/04/2023, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Kamis (13/4/2023) waktu setempat. Pergerakan bursa saham AS pada perdagangan Kamis dibayangi oleh sentimen data inflasi yang dirilis pada hari Rabu.

S&P 500 naik 1,33 persen (383,19) menjadi 4.146,22, indeks acuan saham teknologi Nasdaq menguat 1,99 persen atau 236,9 poin menjadi 12.166,27. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup pada level 34.029,69 atau bertambah 383,19 poin (1,14 persen).

Sementara itu, indikator utama inflasi konsumen, turun 0,5 persen MoM, pembacaan harga grosir inti turun 0,1 persen MoM, dan lebih baik dibandingkan ekspektasi Dow Jones, dengan kenaikan 0,2 persen.

Data PPI mengonfirmasi tren pelonggaran inflasi dari laporan indeks harga konsumen bulan Maret pada hari Rabu, yang naik hanya 0,1 persen MoM. Sementara itu, harga konsumen tumbuh 5 persen secara tahunan, dan menjadi kenaikan terkecil dalam hampir dua tahun.

Baca juga: Bursa Saham AS Jeblok Lagi Terseret Dampak Perang Rusia-Ukraina

Saham-saham teknologi, paling terpukul selama periode kenaikan inflasi dan suku bunga, melonjak pada perdagangan Kamis. Ini termasuk sektor layanan komunikasi dan teknologi informasi termasuk yang menonjol di S&P 500.

Saham teknologi berkapitalisasi besar menguat, dimana Amazon naik 4,7 persen, Alphabet dan Meta masing-masing naik 2,7 persen dan 3 persen. Sementara itu, Tesla menguat hampir 3 persen.

"Pasar siap untuk berpotensi naik pada setiap berita positif, dan dalam hal ini, angka PPI sedikit lebih baik dari yang diharapkan," kata Rhys Williams dari Spouting Rock Asset Management dikutip dari CNBC

"Saya pikir itu memberi orang kenyamanan bahwa sebenarnya The Fed mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga dalam pertemuan berikutnya," lanjut Williams.

Baca juga: Merespons Data Inflasi dan Risalah The Fed, Wall Street Berakhir Merah


Pada hari Rabu, The Fed juga mengumumkan risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal untuk bulan Maret. Hasilnya, The Fed memperkirakan krisis perbankan yang baru-baru ini terjadi menyebabkan resesi ringan akhir tahun 2023.

“Pasar mungkin sedikit terlalu terburu-buru dan optimis, bahwa Fed akan dapat memotong (suku bunga). (Tapi) pasar menghargai itu,” kata Megan Horneman dari Verdence Capital Advisors.

“Saya tidak berpikir The Fed akan mampu melakukan (menghentikan kenaikan suku bunga). Saya pikir The Fed harus menahan lebih lama dari yang diantisipasi orang, dan kemudian mungkin penurunan suku bunga tahun depan, tapi saya pikir mereka akan tetap menahan karena kita masih berada dalam lingkungan inflasi yang sangat kaku,” lanjut Horneman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com