Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

Refleksi May Day: Kontestasi Buruh Vs Robot

Kompas.com - 02/05/2023, 05:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERINGATAN May Day tahun ini tak luput dari perdebatan soal bagaimana perkembangan teknologi, khususnya otomasi dan kecerdasan buatan, akan memengaruhi buruh dan dunia kerja pada masa depan.

Meskipun teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, kekhawatiran mengenai penggantian pekerja manusia dengan mesin semakin membuat buruh gelisah.

Kita perlu memastikan bahwa teknologi tidak mengorbankan kesejahteraan buruh. Ini menjadi salah satu tantangan yang mendesak bagi pemerintah, pengusaha, dan masyarakat pada umumnya untuk menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.

Desas desus otomasi akan menggantikan peran tenaga kerja manusia kian mengkhawatirkan. Banyak yang percaya robot dapat menggusur seluruh pekerjaan manusia dan mengganggu pasar tenaga kerja.

Tentu akan diringi distorsi di mana-mana. Namun, dampak robotika pada pekerjaan manusia sebenarnya tak seseram narasi yang dikemukakan dengan sedikit tambahan “bumbu” personifikasi dan hiperbola.

Faktanya, beberapa penelitian justru manampik bahwa robot tidak benar-benar menggantikan tenaga kerja manusia, melainkan melengkapi pekerjaan mereka.

Politisasi teknologilah yang membuat situasinya terlihat tak bersahabat bagi pekerja, ketimpangan sebaran dan literasi teknologi juga memperparah kekhawatiran tersebut.

Memang tak bisa dimungkiri, kini robot bisa melakukan tugas-tugas berulang bahkan berbahaya seperti perakitan lebih cepat daripada manusia dengan akurasi optimal, sehingga keselamatan terjamin dan produktivitas meningkat di lantai produksi.

Robot tahan bekerja sepanjang waktu dengan kecepatan yang konsisten. Mereka umumnya lebih cepat dan lebih akurat dibanding manusia dalam tugas berulang, dan menghasilkan produk berkualitas lebih tinggi dalam waktu yang relatif lebih cepat.

Mengingat robot jarang membuat kesalahan, mereka sangat mengurangi kebutuhan pekerjaan berulang dan mengurangi scrap produksi.

Pada tahun 2021, misalnya, Nestlé melaporkan peningkatan produktivitas sebesar 53 persen setelah menggunakan robot pemuatan palet di pabrik produksi cokelatnya di Brasil.

Selain itu, Forbes menyebutkan bahwa Amazon berhasil meningkatkan produktivitasnya hingga 300 persen berkat robot gudangnya.

Studi tahun 2022 oleh University of Pittsburgh, University of Toronto, dan Free University of Berlin mengungkapkan bahwa robot industri bahkan mampu mengurangi cedera terkait pekerjaan sebesar 1,2 kasus per 100 pekerja dalam periode satu tahun.

Robot dapat digunakan untuk operasi pengelasan, yang dapat menyebabkan sengatan listrik, luka bakar, kerusakan mata, dan keracunan mangan.

Pabrikan peralatan konstruksi Amerika, Caterpillar, yang mengandalkan robot las kolaboratif untuk melakukan aktivitas ini, mengklaim bahwa robot las telah membuat keseluruhan proses pembuatannya menjadi lebih efisien dan lebih aman dari ancaman cedera dan kelelahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com