Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ajak Petani Daftar AUTP, Kementan: Petani Cukup Bayar Premi 20 Persen

Kompas.com - 03/05/2023, 15:04 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggalakkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk melindungi petani dari potensi kerugian dalam penanaman.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, petani tak perlu ragu untuk mendaftar AUTP.

"Program AUTP bertujuan meningkatkan produktivitas dan pendapatan bagi petani Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Apalagi, kata dia, pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) membantu biaya premi AUTP sebesar 80 persen, sehingga petani hanya membayar 20 persen.

Ali mengatakan, AUTP mampu memberikan manfaat perlindungan atas kerugian petani dari kegagalan panen yang disebabkan kebanjiran dan kekeringan maupun serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). 

Baca juga: Antisipasi El Nino pada Agustus Mendatang, Kementan Gencarkan Sosialisasi AUTP

OPT berupa hama tanaman yang dimaksud, antara lain penggerek batang, wereng batang coklat, walang sangit, tikus, ulat grayak, dan keong mas.

Sementara itu, OPT berupa penyakit tanaman yang dimaksud, antara lain blast, bercak coklat, tungro, busuk batang, kerdil hampa, kerdil rumput/kuning, dan kresek.

Ali menegaskan, cara mendaftar AUTP cukup mudah. Syarat utamanya adalah petani harus bergabung terlebih dulu dengan kelompok tani (poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan).

“Poktan atau gapoktan ini umumnya baru bisa dinyatakan resmi dibentuk jika telah mendapatkan surat keputusan dari dinas pertanian masing-masing daerah," jelasnya.

Setelah bergabung dalam sebuah poktan atau gapoktan dan memahami manfaat jaminan kerugian yang didapat dari program AUTP, petani bisa segera mendaftar sebagai peserta AUTP.

Baca juga: Antisipasi Kemarau Panjang Akibat El Nino, Kementan Siapkan Berbagai Strategi, dari RJIT hingga AUTP

Tanaman padi yang dapat didaftarkan menjadi peserta AUTP harus tanaman padi maksimal berumur 30 hari setelah tanam (HST).

"Untuk mendaftar sebagai peserta AUTP, petani akan difasilitasi penyuluh pertanian lapangan (PPL)," ungkapnya.

Adapun biaya-biaya terkait program AUTP sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 40 Tahun 2015, salah satunya adalah sebagian premi asuransi ditanggung pemerintah.

"Maka dari itu, petani tidak perlu khawatir tentang biaya-biaya yang perlu dipersiapkan. Petani hanya akan diminta membayar premi sebesar 20 persen atau Rp 36.000 per hektar (ha) sawah (proporsional sesuai lahan yang didaftarkan) di setiap musim tanam," paparnya.

AUTP-IHPPBA

Pada kesempatan itu, Ali Jamil mengatakan, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 11 Tahun 2022, Kementan tengah melakukan uji coba bantuan premi AUTP Indeks Hasil Panen Padi Berbasis Area (IHPPBA).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com