Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arief Harris Tandjung Bakal Jadi Nakhoda Baru Bank Jago

Kompas.com - 03/05/2023, 15:19 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Jago Tbk (ARTO) mengumumkan bahwa Arief Harris Tandjung akan menjadi Direktur Utama bank digital tersebut.

"Hari ini sebagai bagian keterbukaan informasi publik, kita akan mengadakan RUPST pada 25 Mei 2023. Salah satu agendanya itu mengusulkan, untuk pengangkatan direksi di masa 3 tahun ke depan karena direksi yang saat ini habis masa jabatannnya," ucap Dirut Bank Jago Kharim Indra Gupta Siregar dalam halalbihalal dengan redaktur media di Jakarta, Rabu (3/5/2023).

"Untuk itu yang diusulkan oleh pemegang saham adalah Pak Arief yang akan menakhodai Bank Jago," lanjut dia.

Arief yang saat ini menjabat sebagai wakil dirut akan menggantikan Kharim yang telah menjadi orang nomor satu di Bank Jago selama 3 tahun ini.

Baca juga: Penyaluran Kredit Bank Jago Melonjak 78 Persen, Menjadi Rp 10,84 Triliun di Kuartal I-2023

Kharim menambahkan, kemampuan Arief yang sudah berkecimpung di perbankan sekitar 30 tahun tidak perlu diragukan lagi.

"Kita tidak perlu meragukan kemampuan Pak Arief," tegasnya.

Pergantian tersebut akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kharim tidak banyak bercerita rencana selanjutnya setelah melepas tampuk kepemimpinan di Bank Jago. Dirinya hanya bilang ingin fokus mengembangkan teknologi yang bisa diadopsi dan diimplementasikan di berbagai perusahaan industri jasa keuangan, terutama di level regional (Asia).

“Perkembangan teknologi yang pesat menghadirkan peluang tersendiri bagi para pelaku teknologi, termasuk saya yang memiliki kemampuan dan minat khusus di bidang ini. Dengan melihat perkembangan tersebut, saya memiliki aspirasi baru untuk fokus dalam bidang teknologi. Tunggu tanggal mainnya,” kata Kharim.

Dikutip dalam keterbukaan informasinya, ARTO dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 25 Mei tersebut akan membahas tujuh agenda. Selain perubahan dewan direksi juga akan melakukan pengesahan laporan keuangan 2022, laporan pengguna dana hasil penawaran umum, hingga penerbitan saham baru dalam rangka program kepemilikan saham untuk karyawan (MSOP).

Arief sendiri bukan orang baru. Dia bersama sama Kharim ikut membesarkan BTPN dan kemudian mengembangkan Bank Jago. Sebelum itu, lulusan teknik elektro Universitas Indonesia berusia 51 tahun ini juga telah berkarier di banyak bank, antara lain Bank Danamon, Standard Chartered, dan Bank Permata. Berbeda dengan Kharim yang terkenal sebagai bankir spesialis IT, Arief justru lebih banyak menghabiskan perjalanan kariernya di bidang finance.

“Kharim sudah membangun fondasi Bank Jago yang sangat kokoh, berfundamental baik, dan memiliki posisi tersendiri di industri bank digital sebagai tech-based bank yang mampu tertanam dalam ekosistem. Tugas saya adalah merawat dan meneruskan legacy beliau serta membawa bank ini ke level yang lebih tinggi lagi,” kata Arief.

Sementara Kharim Siregar menyelesaikan masa jabatan setelah melewati tiga tahun kepemimpinan yang gemilang. Alumni ITB yang belasan tahun malang melintang sebagai bankir spesialis IT ini telah membangun fondasi yang sangat kuat dan membawa Jago sebagai tech-based bank terpopuler di negeri ini. Salah satu puncak pencapaian tertingginya adalah memperkenalkan bisnis model bank digital yang mampu tertanam dalam ekosistem secara seamless.

Baca juga: Buka-bukaan Bos Bank Jago soal Potensi Bank Digital

Kharim diangkat sebagai orang nomor satu Bank Jago (dulu bernama Bank Artos) pada RUPS 16 November 2019 dan efektif memimpin bank ini terhitung mulai Maret 2020. Ketika itu, penerapan teknologi paling mutakhir di industri perbankan baru sebatas aplikasi, yang memungkinkan nasabah membuka rekening bank tanpa proses tatap muka. Bank Jago kemudian muncul dengan membawa gagasan baru, yakni mengintegrasikan aplikasi bank ke platform digital lain.

Dari gagasan itu, Bank Jago berhasil membangun kolaborasi mendalam dengan sejumlah aplikasi seperti platform reksadana online Bibit.ID, platform investasi Stockbit dan ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia. Di era kepemimpinannya, integrasi aplikasi Jago, Gojek, dan Gopay terwujud dan membawa bank digital ke level baru yang lebih tinggi.

Di pengujung periode kepemimpinan Kharim, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 7,8 juta, termasuk lebih dari 6,1 juta nasabah funding melalui Aplikasi per April 2023. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 9,28 triliun dengan total penyaluran kredit serta pembiayaan syariah menembus Rp 10,84 triliun. Selain menjalin kemitraan strategis dengan Bibit, Stockbit, dan GOTO, Bank Jago juga telah berkolaborasi dengan 30 mitra dari berbagai ekosistem.

Baca juga: Bank Jago Syariah Luncurkan Deposito yang Bisa Dicairkan Tanpa Penalti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com