Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I-2023, Laba Bersih RMK Energy Melonjak 234,2 Persen

Kompas.com - 04/05/2023, 11:24 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS. com - PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 761,9 miliar atau meningkat secara signifikan sebesar 84,2 persen YoY. Perseroan juga berhasil mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp 129,1 miliar atau meningkat sebesar 234,2 persen YoY pada kuartal pertama tahun 2023.

Direktur Operasional RMKE William Saputra mengatakan, kenaikan kinerja keuangan tersebut didukung oleh peningkatan volume penjualan batu bara di tengah normalisasi harga saat ini. Rata-rata harga penjualan batu bara pada kuartal pertama tahun ini terkoreksi sebesar 20,8 persen YoY.

"Kami masih optimis kinerja tahun ini akan tumbuh dengan sangat baik karena volume permintaan batu bara yang masih terus meningkat untuk mendukung pemulihan ekonomi," kata William dalam siaran pers Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Harga Batu Bara Merosot, Laba Bersih PTBA Kuartal I-2023 Anjlok 48,92 Persen

Sementara itu, dari segmen penjualan batu bara, perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 545,7 miliar atau meningkat sebesar 76,1 persen YoY. Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh kenaikan volume penjualan batu bara yang meningkat sebesar 146,2 persen YoY menjadi 792K MT batu bara.

Pertumbuhan volume penjualan batu bara ini ditopang oleh pertumbuhan produksi in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 303,6K MT batu bara, meningkat sebesar 110,3 persen YoY sejak beroperasi pada Februari tahun lalu. Pendapatan segmen ini memberikan kontribusi sebesar 71,6 persen ke total pendapatan Perseroan.

Adapun laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp 92,6 miliar atau meningkat sebesar 248,8 persen YoY dan berkontribusi sebesar 50 persen dari total laba kotor Perseroan. Adapun margin laba kotor dari segmen batu bara ini adalah sebesar 17 persen.

Dari segmen jasa batu bara, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 216,2 miliar atau meningkat sebesar 108,5 persen YoY. Kenaikan pendapatan segmen ini didukung oleh kenaikan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara yang meningkat masing-masing sebesar 28,5 persen YoY dan 55,6 persen YoY.

William mengatakan, pendapatan segmen jasa batu bara memberikan kontribusi sebesar 28,4 persen kepada total pendapatan Perseroan. Laba kotor yang berasal dari segmen ini sebesar Rp 92,7 miliar atau meningkat sebesar 125,4 persen YoY dan berkontribusi sebesar 50 persen total laba kotor Perseroan. Adapun margin laba kotor dari segmen batu bara ini adalah sebesar 42.9 persen.

“Kinerja operasional perseroan pada kuartal tahun ini masih tumbuh dengan baik di tengah tantangan normalisasi harga dan cuaca yang kurang mendukung. Namun perseroan berupaya menebalkan marjin dengan mengimplementasikan strategi operasional yang dapat menekan biaya operasional, sehingga normalisasi harga batu bara masih dapat diakomodir oleh peningkatan volume dan optimalisasi biaya," lanjut William.

Pada kuartal pertama tahun ini, RMKE mempercepat ketepatan waktu bongkar kereta yang lebih cepat 30 menit menjadi 03:22 jam per kereta sehingga berdampak membaiknya man-hour ratio to loading barge yang lebih cepat 3:01 jam. Dari aspek penggunaan bahan bakar, Perseroan berhasil menekan fuel ratio menjadi 0,85 liter per MT atau lebih efisien 0,16 liter per MT dibandingkan tahun lalu sebesar 1,02 liter per MT.

"Perbaikan kinerja operasional ini dapat membantu Perseroan untuk meningkatkan marjin laba di tengah normalisasi harga saat ini," jelasnya.

William melanjutkan, hingga kuartal pertama tahun 2023, secara rata-rata perseroan telah mencapai sekitar 25 persen target operasional tahun 2023 pada kuartal low season tahun ini. Produksi batu bara in-house pada kuartal ini juga masih di bawah ekspektasi pencapaian, yakni 14,5 persen dari target disebabkan cuaca yang kurang mendukung.

"Hal tersebut juga menjadi tantangan pada penyelesaian hauling road sepanjang 39km. Namun kami optimis dengan kondisi cuaca yang jauh lebih baik pada kuartal selanjutnya, Perseroan dapat menggenjot produksi batu bara in-house dan menyelesaikan proyek hauling road” tambah William.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Perseroan Vincent Saputra menambahkan, meskipun di tengah tantangan normalisasi harga dan cuaca yang kurang baik, RMKE masih dapat membukukan kinerja keuangan yang sangat baik pada kuartal pertama tahun ini.

Secara rata-rata RMKE juga telah mencapai kurang lebih 25 persen target keuangan tahun 2023. Pencapaian target tersebut mendukung Perseroan untuk menjaga rasio keuangan (EBITDA terhadap beban kewajiban), di atas ketentuan minimum credit covenant yaitu sebesar 36,8 kali dan dapat mengelola rasio keuangan Debt to Equity (DER) sebesar 0,4 kali.

Perbaikan rasio keuangan ini juga didukung oleh peningkatan ekuitas Perseroan yang meningkat sebesar 10,7 persen YoY menjadi Rp 1,3 triliun. Arus kas dari operasi Perseroan secara berkelanjutan juga semakin sehat dan tumbuh sebesar 126 persen YoY dengan peningkatan kontribusi jasa batu bara.

“Kedepannya Manajemen kami optimis dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan volume permintaan batu bara yang masih terus meningkat untuk mendukung pemulihan ekonomi serta optimalisasi biaya operasional untuk memitigasi dampak negatif normalisasi harga saat ini,” tegas Vincent.

Baca juga: Prodia Cetak Laba Bersih Rp 71,4 Miliar pada Kuartal I-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com