Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 105,15 Miliar di Kuartal I-2023

Kompas.com - 28/04/2023, 15:31 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) membukukan laba bersih sebesar Rp 105,15 miliar sepanjang kuartal I-2023.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu menerangkan, nilai tersebut melonjak 40 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 75,41 miliar.

“Hal ini membuktikan kepercayaan masyarakat sangat tinggi terhadap Unit Usaha Syariah Bank BTN. Kami optimistis dengan kepercayaan yang besar dari masyarakat kinerja BTN Syariah hingga akhir 2023 akan terus positif,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (28/4/2023).

Nixon mengatakan, pencapaian kinerja BTN Syariah didukung oleh pertumbuhan bisnis yang stabil. Hal ini terlihat dari penyaluran pembiayaan BTN Syariah hingga akhir Maret 2023 tercatat tumbuh 15,52 persen menjadi Rp 32,63 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp 28,24 triliun.

Baca juga: Soal Merger dengan BTN Syariah, Ini Kata Bos BSI

Dari jumlah tersebut pembiayaan perumahan masih mendominasi dengan total penyaluran mencapai Rp 31,85 triliun sepanjang kuartal I-2023. Angka ini naik 17,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,22 triliun

Lebih lanjut, dari ekspansi BTN Syariah di pembiayaan perumahaan, pada kuartal I-2023 pembiayaan rumah subsidi masih mendominasi dengan pertumbuhan sebesar 20,05 persen menjadi Rp 19,77 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 16,47 triliun.

”Meski pembiayaan mengalami pertumbuhan tinggi, tetapi dengan prinsip kehati-hatian. BTN Syariah mempertahankan pertumbuhan aset dengan menorehkan penurunan NPF (non performing financing) menjadi 3,29 persen pada akhir Maret 2023,” imbuh Nixon.

Baca juga: BTN Syariah Catatkan Pertumbuhan Kredit 12,6 Persen


Sebagai catatan, NPF BTN Syariah pada periode yang sama tahun lalu sebesar 4,04 persen.

Sementara itu, ia bilang, total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang kuartal I-2023 mencapai Rp 35,63 triliun, atau tumbuh 27,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,99 triliun.

Dari jumlah tersebut, dana murah mencapai Rp 15,34 triliun, atau meningkat 34,02 persen secara tahunan dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp 11,45 triliun.

"Dengan pertumbuhan pembiayaan dan DPK tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 24,53 persen menjadi Rp 46,52 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 37,35 triliun," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com