JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini sering disebut-sebut Indonesia akan ikut merasakan dampak dari perubahan iklim yang disebabkan oleh El Nino.
Pemerintah pun didorong untuk melakukan berbagai upaya agar dampak dari El Nino tidak berlapis.
Namun sebenarnya apa itu El Nino? Dan bagaimana dampaknya ke sektor pangan atau pertanian Indonesia?
BMKG melalui laman resminya yang dikutip Kompas.com, Kamis (4/5/2023), menjelaskan El Nino adalah suatu fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Baca juga: Ada Ancaman Kemarau Panjang El Nino, Bikin Harga Minyak Goreng Naik?
Pemanasan SML tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.
El Nino dapat berdampak terhadap cuaca di Indonesia, di mana fenomena tersebut dapat mengurangi curah hujan yang terjadi.
Selain itu, kondisi tersebut juga bisa memicu kondisi kekeringan di wilayah Indonesia yang tentu akan mengkhawatirkan.
Kekeringan atau kemarau panjang bisa menyebabkan masalah, contohnya pada sektor pertanian yang mungkin mengalami gagal panen.
Dampak El Nino bagi Bumi Selain di Indonesia, fenomena El Nino juga dapat berdampak pada global.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.