Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukalapak Catat Rugi Bersih Rp 1 Triliun di Kuartal I-2023

Kompas.com - 04/05/2023, 12:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS. com - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan rugi bersih Rp 1 triliun pada kuartal I-2023, sementara periode sama tahun lalu Bukalapak mencatatkan laba sebesar Rp 14,5 triliun.

President Bukalapak (BUKA) Teddy Oetomo mengatakan rugi bersih pada kuartal I-2023 terjadi karena turunnya nilai investasi dari PT Allo Bank Tbk.

"Di periode kuartal I-2023, Bukalapak mendapatkan laba yang substansial dari laba nilai investasi di PT Allo Bank Tbk. Oleh karena itu, Bukalapak rugi bersih sebesar Rp 1 triliun pada kuartal I-2023 dari laba bersih sebesar Rp 14,5 triliun di kuartal I-2022," kata Teddy di Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Bukalapak Catat Laba Rp 1,9 Triliun pada 2022

Pada kuartal I-2023, Bukalapak mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 28 persen YoY menjadi Rp 1 triliun YoY, sementara pendapatan mitra Bukalapak pada kuartal I-2023 meningkat sebesar 9 persen YoY menjadi Rp 515 miliar.

BUKA juga mencatatkan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 209 miliar pada kuartal I-2023 atau naik sebesar 44 persen YoY, di mana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,1 persen di kuartal I-2022 menjadi -0,5 persen di kuartal I-2023.

Sementara itu, Total Processing Value (TPV) selama kuartal pertama tahun 2023 tumbuh sebesar 19 persen menjadi Rp 40,5 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan YoY dari Marketplace dan TPV specialty verticals.

Baca juga: Lampaui Target, Laba Bersih PLN 2022 Capai Rp 14,4 Triliun

Sebanyak 72 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.

Adapun TPV Mitra Bukalapak pada kuartal I-2023 naik sebanyak 9 persen YoY menjadi Rp 18,7 triliun. Pertumbuhan Mitra utamanya didukung oleh ekspansi varian produk, di mana pertumbuhannya meningkat sebesar 10 persen YoY untuk TPV produk-produk fisik dan tumbuh sebesar 8 persen untuk TPV produk-produk virtual dan layanan finansial dari kuartal yang sama tahun lalu.

Sementara itu, margin kontribusi Bukalapak, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,2 persen pada TPV di kuartal I-2022 menjadi 0,3 persen terhadap TPV di kuartal I-2023.

"Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari 0,2 persen di kuartal I-2022 menjadi 0,7 persen di 2023, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,4 persen di kuartal I-2022 menjadi -0,1 persen di kuartal I-2023," lanjutnya.

Teddy mengungkapkan, pada akhir Maret 2023, jumlah mitra yang telah terdaftar mencapai 16,8 juta, meningkat dari 16,1 juta pada akhir Desember 2022.

"Marketplace menunjukkan pertumbuhan yang kuat dengan peningkatan pendapatan sebesar 77 persen menjadi Rp 517 miliar, didorong oleh specialty verticals dengan take rate yang lebih tinggi," lanjutnya.

Teddy yakin dengan pertumbuhan kinerja tahun ini yang didukung oleh peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat. Di sisi lain, Bukalapak memiliki permodalan yang memumpupuni dengan posisi kas perseroan, termasuk investasi lancar seperti obligasi pemerintah dan reksadana, sebesar Rp 20,3 triliun, pada akhir Maret 2023.

"Perseroan terus fokus pada strateginya untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik," tegas Teddy.

Baca juga: Kuartai I 2023, Laba Bersih RMK Energy Melonjak 234,2 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com