Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ekspor Perdana 23.040 Ayam Hidup ke Singapura

Kompas.com - 15/05/2023, 11:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia perdana melakukan ekspor ayam hidup ke Singapura pada Minggu (14/5/2023). Ekspor tersebut berjumlah 23.040 ekor atau setara dengan 41,47 ton ayam broiler hidup.

Ekspor perdana ini dilakukan oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia dari fasilitas mereka di Gunung Kijang, Pulau Bintan.

Dubes Indonesia di Singapura, Suryo Pratomo mengatakan, ekspor ayam hidup langsung masuk ke rumah potong di Singapura dan menjalani pemeriksaan virus flu burung.

Ia mengatakan, produk ayam hidup Indonesia dinyatakan bebas dari virus flu burung sehingga bisa langsung dipasok ke pasar di Singapura.

”Ekspor ini merupakan milestone yang menandai peningkatan kerja sama perdagangan yang lebih kohesif antara Indonesia dengan Singapura," kata Suryo dalam keterangan tertulis dikutip, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Khusus UMKM, Ini Cara Ekspor Produk ke Belanda yang Paling Mudah

Suryo mengatakan, ekspor ayam hidup tersebut juga merupakan tindak lanjut yang konkret dari pertemuan di antara kedua pemimpin dalam leaders retreat di Singapura.

Ia mengatakan, Indonesia sebelumnya sudah mengekspor ayam potong beku dan produk ayam olahan sejak bulan Juni tahun lalu.

"Indonesia akan terus berupaya untuk menjadi alternatif sumber pasokan ayam untuk Singapura, mengingat kebutuhan ayam di Singapura terus meningkat setiap tahunnya," ujarnya.

Baca juga: Mau Jadi Eksportir? Pahami Apa Itu SKA

 


Lebih lanjut, Atase Perdagangan Indonesia di Singapura Billy Anugrah mengatakan, pada 2022 diperkirakan Singapura melakukan impor sebanyak 228.000 ton ayam.

Ratusan ribu ayam tersebut, kata dia, terdiri dari ayam hidup, ayam potong chilled ataupun beku, serta produk ayam olahan, dengan mayoritas dari Brasil (51 persen), Malaysia (24 persen), Amerika Serikat (11 persen) dan Negara lainnya (14 persen).

“Terbukanya akses pasar ekspor untuk ayam hidup ini sudah dirintis sejak tahun lalu, dan merupakan bentuk kerja sama regional yang baik, sinergi, dan saling menguntungkan serta dapat mendukung terciptanya regional food security," kata Billy.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com