Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Telekomunikasi Vodafone Bakal PHK 11.000 Karyawan

Kompas.com - 16/05/2023, 16:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan telekomunikasi multinasional Vodafone akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 11.000 karyawan dalam kurun waktu tiga tahun.

Hal ini dilakukan karena perusahaan ini berencana meluncurkan rencana perubahan halauan bisnis.

PHK Vodafone ini setara dengan sepersepuluh dari tenaga kerja globalnya. PHK akan berdampak pada kantor pusat di Inggris dan negara lain.

CEO sekaligus Direktur keuangan Vodafone Margherita Della Valle mengatakan, kinerja perusahan belum cukup baik.

Baca juga: Badai PHK Berlanjut, LinkedIn Pangkas 716 Karyawan dan Tutup Aplikasi InCareer

Vodafone diketahui memiliki 12.000 staf di Inggris, berbasis di tujuh kantor termasuk di kantor pusat Inggris di Berkshire.

Perusahaan, yang memiliki 104.000 staf di seluruh dunia tahun lalu, telah menggariskan rencana untuk memangkas pekerjaan di Jerman dan Italia.

Raksasa telekomunikasi Inggris itu mengalami beberapa tahun yang sulit, karena berjuang dengan biaya energi yang lebih tinggi dan perlambatan di pasar utama seperti Jerman.

"Vodafone harus berubah. Prioritas saya adalah pelanggan, kesederhanaan, dan pertumbuhan. Kami akan menyederhanakan organisasi, menghilangkan kerumitan untuk mendapatkan kembali daya saing kami," ujar dia dikutip dari BBC, Selasa (16/5/2023).

Baca juga: Bos Apple Tim Cook Sebut Tak Pertimbangkan Lakukan PHK Massal

PHK ini diumumkan setelah perusahaan melaporkan kenaikan kecil dari sisi penjualan 2022 menjadi 45,7 miliar poundsterling dan penurunan laba sebelum pajak.

Pendapatan Vodafone diperkirakan akan datar sepanjang tahun ini

Sementara itu, mantan bos Vodafone Nick Read mengundurkan diri pada bulan Desember di tengah kekhawatiran atas kinerja grup. Selama empat tahun menjabat, harga saham perusahaan turun tajam.

Read telah mengungkapkan rencana untuk mencapai penghematan biaya sekitar 1 miliar pundsterling di perusahaan telekomunikasi tersebut dan memberi isyarat bahwa PHK kemungkinan besar terjadi.

Baca juga: Krisis Perbankan AS, Morgan Stanley Bakal PHK 3.000 Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com