Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggat Waktu Makin Mepet, Negosiasi Plafon Utang AS Masih Buntu

Kompas.com - 24/05/2023, 15:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCarthy mengatakan, diskusi terkait plafon utang berjalan produktif, tetapi belum mencapai suatu kesepakatan.

Plafon utang adalah batas pengeluaran yang ditetapkan oleh Kongres yang menentukan berapa banyak uang yang dapat dipinjam pemerintah.

Kegagalan untuk menaikkannya melampaui batas saat ini sekitar 31,4 triliun dollar AS, atau setara dengan kurang lebih Rp 461.000 triliun (kurs Rp 15.000) akan membuat AS gagal membayar utangnya.

Baca juga: Negosiasi Plafon Utang AS Buntu, Wall Street Berakhir Merah

Hal tersebut berarti, pemerintah tidak dapat meminjam uang lagi atau membayar semua tagihannya.

Tak hanya itu, gagal bayar utang AS juga akan mengancam serta mendatangkan malapetaka pada ekonomi global, mempengaruhi harga, dan tingkat hipotek di negara lain.

Menteri Keuangan Janet Yellen telah berulang kali menegaskan, Amerika Serikat kemungkinan akan gagal membayar utang AS  paling cepat 1 Juni jika tidak ada kesepakatan yang tercapai.

"Jika Kongres gagal menaikkan batas utang, itu akan menyebabkan kesulitan besar bagi rumah tangga di Amerika Serikat," tegas dia.

Baca juga: Ancaman Gagal Bayar Utang AS, Kemenkeu: Pasar Keuangan Indonesia Masih Terjaga

Nada pembicaraan di Gedung Putih tampak lebih optimistis setelah berminggu-minggu dipenuhi wacana partisan yang memecah belah.

Meskipun demikian, tidak jelas seberapa cepat kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan.

"Kami belum memiliki kesepakatan. Tapi saya merasa diskusi itu produktif di bidang-bidang tempat kami memiliki perbedaan pendapat. Biden dan saya akan berbicara setiap hari sampai kami menyelesaikan ini," ujar McCarthy, dikutip dari BBC, Rabu (24/5/2023).

Sebelumnya, McCarthy menekankan, kesepakatan perlu tercapai minggu ini untuk memberikan waktu cukup bagi Kongres dalam memenuhi tenggat waktu, yaitu 1 Juni 2023.

Dia memperkirakan akan memakan waktu sekitar 72 jam untuk perjanjian itu ditulis, dibaca, dan dipilih.

Baca juga: Potensi Gagal Bayar Utang AS Bikin Konsumen Khawatir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com