Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Pupuk Internasional Apresiasi Komersialisasi Gipsum Petrokimia Gresik

Kompas.com - 26/05/2023, 10:00 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Keberhasilan penanganan dan komersialisasi gipsum yang dilakukan Petrokimia Gresik, mendapat apresiasi dari Asosiasi Pupuk Internasional atau International Fertilizer Association (IFA).

Sebagai bentuk apresiasi, perwakilan dari perusahaan solusi agroindustri anak usaha Pupuk Indonesia tersebut, terpilih sebagai pembicara dalam Forum IFA Annual Conference 2023 yang berlangsung di Praha, Republik Ceko, Rabu (24/5/2023).

Penanganan dan komersialisasi gipsum yang dilakukan Petrokimia Gresik, dinilai berhasil dan selaras dengan prinsip IFA, untuk mengedepankan konsep ABG (Academic, Bussiness, Government) Collaboration dalam menghasilkan ekonomi sirkular.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, menjadi pembicara dalam forum tersebut merupakan bentuk apresiasi IFA terhadap program inovasi yang sedang dijalankan Petrokimia Gresik dalam pengelolaan dan komersialisasi gipsum.

Di mana pihaknya terus melakukan continuous improvement pada gipsum, yang merupakan produk samping dari pabrik asam fosfat.

"Di tengah presentasi, Mr. Volker Andresen yang menjabat sebagai Technical Director Sustainability IFA juga langsung memberikan apresiasi untuk inovasi Petrokimia Gresik. Tentu ini menjadi motivasi bagi kami, untuk menghasilkan inovasi-inovasi berikutnya," tutur Dwi Satriyo, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Petrokimia Gresik Bantu Tingkatkan Produktivitas Padi hingga 25 persen

Continuous improvement gipsum yang sekaligus upaya menjaga kelestarian lingkungan, dilakukan Petrokimia Gresik melalui beberapa jenis pemanfaatan gipsum menjadi produk yang memiliki nilai tambah.

Selain itu, juga telah mendapatkan Surat Keputusan Pengecualian Limbah B3 Gipsum dengan Nomor 238/MenLHK/Setjen/PLB3/5/2021 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021.

"Dengan pengecualian ini, pemanfaatan gipsum di Petrokimia Gresik pun semakin optimal. Petrokimia Gresik mampu menjadikan gipsum yang awalnya merupakan cost center, menjadi profit center," ucap Dwi Satriyo.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Pupuk Bersubsidi 294.466 Ton

Dalam memanfaatkan gipsum, ada tiga strategi yang dijalankan Petrokimia Gresik. Pertama, sebagai bahan baku purifikasi gipsum. Pemanfaatan gipsum menjadi purified gypsum mencapai 1.100.000 ton per tahun, dengan nilai ekonomi sirkular sebesar 80 juta Dollar Amerika Serikat (AS) setiap tahun.

Kedua, gipsum dioptimalkan menjadi bahan baku produk pembenah tanah Petrokimia Gresik, dengan merk dagang PetroCAS. Untuk pemanfaatan gipsum sebagai bahan baku PetroCAS di Petrokimia Gresik sebesar 300.000 ton per tahun, dengan ekonomi sirkular mencapai 21 juta Dollar AS.

Sementara yang ketiga, gipsum Petrokimia Gresik juga dimanfaatkan untuk memproduksi pupuk ZA, yang banyak digunakan sebagai agroinput pada perkebunan tebu. Penggunaan pupuk ZA, diklaim terbukti mampu meningkatkan rendemen gula pada tanaman tebu.

"Adapun total pemanfaatan gipsum sebagai bahan baku pupuk ZA, sebesar 200.000 ton per tahun dengan ekonomi sirkular mencapai 23 juta Dollar AS," kata Dwi Satriyo.

Baca juga: Petrokimia Gresik Bagikan Sembako, Warga: Senang Banget, apalagi Mau Lebaran...

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com