Promo Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI, Ada DP 0 Persen hingga "Cashback"

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menerapkan konsep green financing yang diimplementasikan melalui dorongan pembiayaan kendaraan listrik.

BSI menyediakan penawaran untuk pembiayaan kendaraan listrik di bulan Juni 2023 di antaranya cashback hingga Rp 1,5 juta.

Selain itu, BSI juga menawarkan margin mobil baru mulai setara 2,22 persen dengan down payment (DP) mulai 0 persen.

Tak hanya itu, BSI juga menawarkan angsuran mobil mulai dari Rp 2 juta dan angsuran motor mulai dari Rp 30.000 per hari.

Baca juga: Luhut Minta Presiden RI Berikutnya Lanjutkan Program Kendaraan Listrik

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, tren pembiayaan kendaraan bermotor terus meningkat seiring dengan fungsi kendaraan motor yang lebih fleksibel. Kendaan bermotor juga mudah menjangkau semua kalangan masyarakat, khususnya perkotaan dan daerah suburban.

"Hal ini sudah lama dilirik Bank Syariah Indonesia sebagai peluang bisnis yang besar," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (12/6/2023).

Ia menambahkan, preferensi masyarakat terhadap pembiayaan syariah sangat besar, dilihat dari tren positif jumlah penjualan kendaraan bermotor menjelang pertengahan tahun ini.

BSI mencatat per April 2023, penjualan bermotor mencapai lebih dari 1.600 unit dengan nilai pencairan mencapai Rp 270 miliar. Angka tersebut tumbuh 68,7 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Anton bilang pada Maret 2023 rata-rata pertumbuhan pembiayan kendaraan di industri perbankan syariah mencapai sebesar 21,39 persen.

"Hal ini mencerminkan animo masyarakat terhadap pembiayaan syariah cukup baik," imbuh dia.

Pembiayaan Kendaraan BSI dengan brand BSI OTO saat ini bisa dengan mudah diajukan melalui cabang BSI, BSI Mobile, maupun landing page bsioto.muf.co.id.

“Perseroan mendorong pembiayaan kendaraan bermotor sebagai salah satu fokus pembiayaan konsumer, karena aman, resilience dan NPF (non performing financing) yang rendah,” tandas dia.

Baca juga: Program Subsidi Kendaraan Listrik Dikritik, Menperin: Target Kita Kurangi Emisi