Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri "Fintech Lending" Diprediksi Tetap Kuat meski Pembiayaan Tumbuh Melambat

Kompas.com - 13/06/2023, 20:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) optimistis, kinerja industri fintech lending masih akan tumbuh pada 2023.

Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah menjelaskan, kinerja industri fintech lending dapat tumbuh secara penyaluran pembiayaan. Namun demikian pertumbuhannya mungkin mengalami perlambatan.

"Nominalnya masih naik, tapi ada pelemahan di pertumbuhannya. Itu juga kami alart, waspada, tidak boleh dibiarkan juga," ujar dia dalam acara Media Lucheon, Selasa (13/6/2023).

"Kami harus tahu kenapa ada perlambatan," imbuh dia.

Baca juga: Kata Asosiasi Fintech soal Gagal Bayar TaniFund: Produk Cuma 1, Susah untuk Survive

Pihaknya harus memastikan, perlambatan penyaluran pembiayaan fintech lending tidak disebabkan oleh kapasitas bisnis yang menyusut, manajemen risiko dan tata kelola yang kurang baik.

"Kalau perlambatannya karena faktor makro ekonomi, seperti krisis, itu okelah," timpal dia.

Sementara itu, ia meminta platform fintech yang memiliki tingkat kredit macet di atas lima persen untuk segera berbenah.

Di sisi lain, pria yang karib disapa Kus itu mengatakan, industri fintech lending terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami (fintech) berkontribusi positif terus bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kredit nasional di bawah zero, kami 25 persen. Kredit nasional tumbuh 7 persen, kami 115 persen. Jadi kontribusi positif terhadap ekonomi nasional sudah berlangsung 6 tahun ini dan akan konsisten di tahun ke depan," terang dia.

Baca juga: Meracik Taktik Terbaik Benahi Industri Fintech Lending


AFPI mencatat, sampai April 2023 industri fintech lending menyalurkan Rp 601,41 triliun.

Sementara, sepanjang tahun 2023 sampai April industri fintech lending telah menyalurkan Rp 50,5 triliun. Adapun, tingkat keberhasilan bayar 90 hari (TKB90) berada di level 97,18 persen.

Adapun pemberi pinjaman (lender) yang tercatat sebanyak 1,03 juta. Sementara jumlah penerima pinjaman (borrower) mencapai 111,2 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com