Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geliat Penjualan Atribut Parpol Jelang Pemilu

Kompas.com - 14/06/2023, 13:05 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2 telah mulai merasakan peningkatan permintaan atribut partai politik. Persiapan kontestasi pemilihan presiden dan legislatif memang sudah mulai berjalan. Sejumlah televisi, media sosial, hingga baliho konvensional sudah mulai memajang bendera partai dan bakal calon presiden yang diusung.

Salah satu yang kebagian berkah dari momentum tahun politik adalah para pelaku industri tekstil dan produk tekstil. Manager Pengelola Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2, Prismo Juni Prianto mengatakan, implikasi menjelang tahun pemilu sudah terlihat di kios-kios atribut parpol meski belum di semua toko. Pesanan datang dari tim sukses baik di Jakarta maupun luar kota.

“Biasanya aktivitas meningkat enam bulan jelang pemilu, tetapi ini sudah mulai ada aktivitas. Perlahan pesanan mulai meningkat khususnya bendera, kaos dan umbul-umbul,” kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Apakah Guru Honorer Swasta Boleh Jadi Pengurus Parpol? Bawaslu: Belum Jelas

Walaupun baru dibuka pada Februari 2023, sudah lebih dari 400 pedagang atribut dan aksesoris partai menempati kios-kios di lantai 1 dan 2 Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2.

Di gedung baru ini para pedagang merasa lebih nyaman dengan fasilitas yang memadai, area parkir yang cukup luas, kondisi gedung layaknya seperti mall. Sudah puluhan tahun pedagang alat peraga kampanye di sini menjadi rujukan utama tim kampanye parpol. Pun sudah sejak lama pula para pedagangnya menggantungkan nasibnya di setiap momen politik tiba.

Pasar Senen Jaya yang sudah ada sejak tahun 1733 dan salah satu pusat perputaran uang di Jakarta, lantaran memiliki daya tarik bagi pembeli barang-barang kualitas impor yang dijual dengan harga murah. Konsumennya datang dari seluruh penjuru kota di Indonesia.

Baca juga: Menjaga Momentum Ekonomi pada Tahun Pemilu

Harganya tergantung grade dari barang yang dijual tersebut. Termurah berkisar Rp 5.000 dan termahal bisa sampai jutaan rupiah. Barang-barang impor yang ada di sana rerata berasal dari, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

“Senen Jaya 1&2 menjadi pusat pakaian, jam tangan, emas, konveksi, reklame, kacamata, perlengkapan TNI/Polri, atribut partai, hingga kue subuh,” jelas Prismo.

PT Pembangunan Jaya pengembang Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2 telah merampungkan konstruksi gedung setinggi lima lantai ini dan resmi dibuka untuk umum pada Februari lalu. Bangunan seluas 60.000 meter persegi (m2) di atas lahan 2 hektar ini Senen menampung 1.720 unit kios di lantai basement, lantai dasar, lantai 1 dan 2 hingga lantai atap dengan investasi mencapai Rp 900 miliar.

Dilengkapi lot parkir untuk 600 kendaraan roda empat, Senen Jaya 1&2 menawarkan kios ukuran 4-20 meter persegi (m2) serentang harga mulai Rp44 juta per m2. Harga tersebut adalah harga sewa selama 20 tahun pemakaian. Ditawarkan cara bayar angsuran bertahap panjang selama 5 tahun melalui pembiayaan bank.

Baca juga: Soal Nasib IKN di Tahun Pemilu 2024, Menteri PUPR: Tak Ada Urusan

Untuk sampai ke Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2, pengunjung bisa menggunakan transportasi umum seperti kereta Commuter Line dan bus Trans Jakarta.

"Semua kendaraan umum itu berhenti persis di depan gedung, sehingga turun dari kendaraan umum pengunjung tinggal jalan kaki menuju lokasi." pungkas Prismo.

Salah seorang pedagang atribut partai di Pusat Perbelanjaan Senen Jaya 1&2, Chandra (52), menyebut setiap musim politik, banyak ajudan dan tim khusus partai dari berbagai daerah bahkan di luar pulau menghubunginya. Melalui toko Bangkit Bersama, dia menyediakan berbagai macam atribut kampanye partai seperti bendera, kemeja, baju, pernak-pernik untuk name tag, syal, pin, gantungan kunci dan stiker.

Baca juga: Google Hapus 51,2 Juta Iklan Pemilu Mengandung Ujaran Kebencian

“Saya sudah lebih dari 30 tahun jual khusus partai. Saat Pilkada atau Pilpres pasti di sini yang dituju orang karena paling lengkap, pilihan pedagangnya juga banyak jadi bisa nyocokin harga. Kebanyakan yang order ke saya justru dari luar Jakarta seperti Lampung, Medan, Makassar bahkan Maluku ada,” kata Chandra.

Pedagang lainnya, Justina (34), mengaku saat ini sudah mulai ada pergerakan dari tim politik. Ia menceritakan pemesan di tokonya paling banyak berasal dari Indonesia bagian timur seperti NTB, NTT, Sulawesi, hingga Papua.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com