Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Cucun Ahmad Syamsurijal
Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Optimistis Ekonomi Indonesia 2024

Kompas.com - 15/06/2023, 15:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PEMERINTAH melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menyampaikan pidato pendahuluan terkait Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2024.

Dari pidato yang disampaikan oleh Menteri Keuangan tersebut kita bisa membaca dan memahami bahwa pemerintah memiliki optimisme yang kuat terhadap kinerja perekonomian tahun 2024.

Pemerintah yakin bahwa pada 2024, ekonomi Indonesia sudah benar-benar pulih dan mampu tumbuh positif di atas lima persen.

Optimisme yang coba ditanam dan disebar pemerintah kepada seluruh pelaku ekonomi Indonesia merupakan hal yang wajar dan rasional.

Ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh 5,3 persen sepanjang 2022 menjadi pijakan dari optimisme pemerintah tersebut.

Ekonomi Indonesia mampu pulih lebih cepat dan tumbuh lebih kuat di tengah kondisi ekonomi dan geopolitik global yang belum ideal. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen pada kuartal I 2023, semakin memperkuat rasa optimisme tersebut.

Sikap optimisme tersebut tidak hanya terlihat dari target pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga menetapkan target inflasi yang terkendali di kisaran angka 1,5 hingga 3,5 persen dan tingkat suku bunga SUN 10 tahun di kisaran 6,49 persen sampai 6,91 persen.

Pemerintah hanya terlihat hati-hati pada penetapan harga minyak mentah Indonesia yang berkisar antara 75 dollar AS/barel sampai dengan 85 dollar AS/barel serta lifting minyak bumi dan gas bumi yang ada di kisaran 597.000-652.000 barel per hari dan 999.000 – 1.054.000 barel setara minyak per hari untuk gas bumi.

Overoptimistic dan Overconfidence

Walaupun dipandang sebagai hal yang wajar, sikap optimisme pemerintah dalam penyusunan dan penetapan target kinerja perekonomian nasional tahun 2024 haruslah tetap membumi.

Pemerintah jangan sampai terjebak pada sikap overoptimistic dan overconfidence yang dapat melenakan dan membuai pemerintah sehingga pemerintah cenderung untuk bersikap tidak hati-hati.

Istilah overoptimistic dan overconfidence ini muncul pertama kali dalam teori behavioral economics.

Kedua istilah tersebut merupakan lawan kata dari sifat rasionalitas yang selama ini selalu menjadi asumsi umum untuk para pengambil keputusan dan kebijakan termasuk pengambil kebijakan publik dalam hal ini adalah pemerintah.

Kedua istilah ini digunakan untuk menggambarkan sikap para pengambil keputusan yang kelewat optimistis dan percaya diri sehingga menihilkan risiko yang datang menghadang.

Sikap overoptimistic berkaitan dengan keyakinan yang terlalu berlebihan terhadap kemungkinan keberhasilan rencana dan capaian target yang telah ditentukan.

Para pengambil kebijakan yang memiliki sifat overoptimistic selalu yakin akan memperoleh keuntungan walaupun banyak tantangan, rintangan, dan risiko yang dihadapi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com