Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roatex Komitmen Lanjutkan Proyek MLFF, Tunggu "Lampu Hijau" dari Pemerintah

Kompas.com - 16/06/2023, 13:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski uji coba sistem pembayaran tol non-tunai nirsentuh (Multi Lane Free Flow/MLFF) pada 1 Juni lalu batal, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) berkomitmen untuk melanjutkan proyek

Direktur Utama PT RITS Attila Keszeg mengatakan, pihaknya masih menunggu lampu hijau dari pemerintah untuk melanjutkan proyek ini. Yang jelas, PT RITS siap kapan pun pemerintah Indonesia mau.

"Hari ini jika kami memiliki lampu hijau bahwa kami dapat membangun segala sesuatu yang kira-kira seperti saat ini, kami akan senang melakukannya," ujarnya saat media luncheon meeting di Gedung Kedubes Hungaria, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Roatex Ungkap Alasan Batalnya Uji Coba MLFF di Bali pada 1 Juni 2023

Namun, kata dia, pihaknya membutuhkan kepastian jadwal tanggal mulai operasi (COD/Commercial Operation Date) yang baru dari pemerintah. Kemudian juga izin konstruksi dan regulasi lingkungan.

Dia berharap dalam menyelesaikan proyek MLFF ini, seluruh pemangku kepentingan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan kolaborasi dan komunikasi yang erat.

"Tetapi kita harus memiliki tanggal mulai (operasi). Tanggal mulai kita harus dalam keselarasan dan persetujuan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol)," ucapnya.

Dia menegaskan, pihaknya dan pemerintah Hungaria siap melanjutkan proyek ini. Bahkan jika perlu dipercepat, lantaran biaya proyek MLFF secara penuh ditanggung oleh Hungaria.

Baca juga: Roatex Sebut Proyek MLFF Tak Pakai Dana APBN Sepeserpun

 


Sebagai informasi, berdasarkan kontrak pinjaman, Roatex Hungaria atau induk perusahaan PT RITS membiayai proyek ini dengan menggunakan dana dari pajak warga negara Hungaria.

Sementara skema pembayarannya, akan menggunakan retribusi tarif yang dibayarkan pengguna jalan tol setelah sistem MLFF diterapkan, sehingga tidak menggunakan dana dari APBN Indonesia.

"Kami siap untuk pergi secepat yang dikatakan pemerintah Indonesia kepada kami. Sebagai fakta lain, kami menghabiskan uang kami. Oleh karenanya, kami tertarik pada langkah-langkah untuk mempercepat sebanyak mungkin karena perpanjangan proyek ini tidak ada biaya dari Indonesia, biayanya banyak dari Hungaria," ungkapnya.

Baca juga: Upayakan Aplikasi MLFF Bebas Kuota Internet, Roatex Jajaki Operator Telekomunikasi

Halaman:


Terkini Lainnya

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com