Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Turun Terbebani Permintaan China yang Melemah

Kompas.com - 21/06/2023, 09:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia turun pada akhir perdagangan Selasa (20/6/2023) waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia, dipicu kekhawatiran melambatnya permintaan minyak dari China, importir minyak mentah terbesar di dunia.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus turun 0,3 persen atau 19 sen AS menjadi 75,90 dollar AS per barrel.

Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli turun 1,8 persen atau 1,28 dollar AS menjadi sebesar 70,50 dollar AS per barrel.

Baca juga: Simak Promo Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart

Adapun kontrak harga minyak WTI yang lebih aktif untuk pengiriman Agustus, turun sekitar 1 persen menjadi 71,93 dollar AS per barrel.

Pasar minyak mengalami tekanan ketika pelaku pasar khawatir bahwa ekonomi China tidak kembali normal seperti yang diharapkan usai lockdown Covid. Data ekonomi baru-baru ini menunjukkan sektor ritel dan pabrik China sedang berjuang untuk bisa bertahan.

Bank sentral China atau The People's Bank of China (PBOC) pun telah memangkas suku bunga pinjaman utama untuk pertama kalinya dalam 10 bulan. Pemotongan suku bunga ini demi menopang ekonomi negara tersebut. 

Baca juga: Tepatkah Harga Pertalite Baru Diturunkan jika Minyak Mentah 60-65 Dollar AS Per Barrel?

 

"Minyak selau berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan China. Minggu ini, pasar energi melihat pelemahan minyak muncul karena upaya stimulus yang mengecewakan,” kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik Oanda.

Seorang ahli di kelompok penelitian China National Petroleum (CNPC) mengatakan, pertumbuhan permintaan minyak mentah China diperkirakan lebih rendah dari proyeksi, karena minat masyarakat yang kuat terhadap kendaraan listrik sehingga mengurangi penggunaan bensin.

Impor bahan bakar minyak China turun pada Mei 2023 setelah mencapai level tertinggi satu dekade pada April 2023, sementara ekspor bahan bakar laut naik, menurut data Administrasi Umum Bea Cukai China.

Baca juga: Jurus SKK Migas Tertibkan Sumur Minyak Ilegal

Pekan lalu, pemerintah China pun melakukan pertemuan untuk membahas langkah-langkah guna memacu pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, beberapa bank besar memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi China karena kekhawatiran terhadap pemulihan negara itu.

"Pertumbuhan permintaan (minyak) mungkin mendapat dorongan di paruh kedua, jika Beijing memperkenalkan langkah-langkah stimulus baru untuk meningkatkan ekspansi ekonomi," kata analis Eurasia Group.

Baca juga: The Fed Tahan Suku Bunga, Harga Minyak Dunia Turun 1.5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com