Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Diteruskan hingga Bogor, Menhub Minta Jangan Pakai Jalur Layang

Kompas.com - 29/06/2023, 14:56 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan agar pembangunan LRT Jabodebek diteruskan rutenya sampai ke Bogor, Jawa Barat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) terkait hal ini.

"Berkaitan dengan Bogor kita memang lagi melakukan studi berkaitan dengan itu," ujarnya saat konferensi pers di Stasiun Halim, Jakarta, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Melihat Lebih Dekat LRT Jabodebek yang Beroperasi 18 Agustus 2023

Menhub menyebut, nantinya skema pembiayaan proyek pembangunan LRT Jabodebek sampai Bogor akan dilakukan menggunakan kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Namun dia mengaku hingga kini nilai investasi proyek LRT Jabodebek rute Bogor masih belum ada kepastian.

"(Nilai) investasi nanti kita karena kita belum tahu apakah dia itu elevated atau at grade," kata Budi.

Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran Peserta Uji Coba LRT Jabodebek Dibuka 1 Juli Kuota 200 Orang Per Hari

Pasalnya, hingga kini belum diputuskan nantinya jalur rel LRT Jabodebek rute Bogor ini akan dibangun di jalur layang (elevated) atau di atas tanah (at grade).

Penentuan tersebut, kata Menhub, dapat sangat mempengaruhi besaran biaya yang cukup besar dimana jika jalur rel dibangun secara elevated biayanya akan dua kali lipat lebih mahal.

"Saya sudah menyampaikan kepada teman-teman kontraktor sedapat mungkin dimaksimalkan at grade. Jadi jangan elevated, elevated itu dua kali lipat harganya," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Divisi LRT Jabodebek Mochamad Purnomosidi menyebut pihaknya masih menunggu instruksi dari Kementerian Perhubungan (Kemnhub) untuk melaksanakan proyek ini.

Baca juga: Hanya Hari Ini, Tarif LRT, MRT dan Transjakarta Hanya Rp 1

"Mungkin sedang penyusunan FS. Kita sedang menunggu perintah dari Kemenhub," kata Purnomo saat ditemui di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (28/6/2023).

"Kita nunggu perintah juga dari Kementerian, kalau kami kan hanya melaksanakan, KAI hanya diberikan penugasan," tambahnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015, penyelenggaraan LRT terintegrasi akan terdiri dari enam lintas pelayanan, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Cibubur-Bogor, dan Palmerah-Grogol.

Baca juga: Wamen BUMN: LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi 18 Agustus 2023

Sementara saat ini pembangunan LRT Jabodebek Tahap 1 sudah dibangun lintasan pelayanan Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Cawang-Bekasi Timur yang memiliki 17 stasiun dengan total panjang 44,43 kilometer.

Dengan demikian, masih ada tiga rute lagi yang akan diperluas pada tahap selanjutnya, yaitu Cawang-Bekasi Timur, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Cibubur-Bogor, dan Palmerah-Grogol.

Baca juga: Belajar dari Kasus Pencurian Prasarana KCJB, Ini Upaya LRT Jabodebek Amankan Aset

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com