Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Cerita TikToker Rugi Besar Tertipu Jombingo | BEI soal Saham Baru IPO Susut Nyaris Rp 1

Kompas.com - 30/06/2023, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Cerita TikToker Rugi Besar Tertipu Jombingo: Tertarik karena "High Return" dan Didukung Pemerintah

Aplikasi e-commerce Jombingo ramai di media sosial setelah disebut merugikan member atau anggotanya.

Salah satu TikToker yang menjadi korban penipuan Jombingo Satyasalsabila (Bila) menceritakan, awal ketertarikannya bergabung menjadi anggota Jombingo adalah karena menawarkan keuntungan yang tinggi (high return) serta legalitas perusahaan tersebut yang terjamin.

Informasi mengenai Jombingo memberikan keuntungan yang besar didapatkan Bila dari teman dekatnya sendiri yang juga menjadi anggota Jombingo yang saat ini juga menjadi korban.

"Dia high return jadi aku tertarik dan juga sudah di bawah pemerintah langsung dan didukung pemerintah terdaftar di OSS, bahkan PSE di Kominfo juga ada. Yah, saya berpikir bahwa aplikasi itu benar-benar aman, sepercaya itu aku sama pemerintah," ujar Bila saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/6/2023).

Selengkapnya simak di sini

2. Banyak Saham Baru IPO Harganya Susut Nyaris Rp 1, BEI: Kami Pastikan Tetap Selektif

Beberapa perusahaan yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) banyak yang mengalami penurunan harga saham, bahkan nyaris ke level Rp 1 per saham.

Merespons hal ini, BEI memastikan pihaknya selektif dalam memilih calon emiten yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).

“Kalau bicara Rp 1 per saham, kita pastikan seleksi dilakukan dengan selektif. Kita memang mencari quality, tapi kita juga mempersilahkan perusahaan UMKM untuk listing, artinya tetap perusahaan yang memiliki potensi di masa depan,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman secara virtual, Rabu (28/6/2023).

Untuk memfasilitasi itu, BEI menetapkan tiga papan pencatatan, di antaranya akselerasi, utama, dan pengembangan.

Baca selengkapnya di sini

3. LRT Diteruskan hingga Bogor, Menhub Minta Jangan Pakai Jalur Layang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan agar pembangunan LRT Jabodebek diteruskan rutenya sampai ke Bogor, Jawa Barat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) terkait hal ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com