Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemnaker Minta Perusahaan Rutin Laporkan Data Lowongan Kerja

Kompas.com - 04/07/2023, 20:20 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meminta perusahaan yang menjalankan bisnis di Indonesia untuk rutin melaporkan data lowongan kerja kepada pemerintah.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga Kerja Aris Wahyudi dalam sebuah diskusi bertajuk Implementasi ESG, Selasa (4/7/2023).

"Tantangan kami adalah mendata lowongan-lowongan kerja yang ada di perusahaan. Kami sudah mendorong Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) secara daring untuk mendeteksi lowongan-lowongan itu," ujarnya Aris dilansir dari Antara.

Baca juga: MIND ID Disebut Sulit Dapatkan 51 Persen Saham Vale Indonesia

Aris menganalogikan masalah itu seperti banyak orang punya mobil butuh sopir, tetapi tidak tahu siapa yang mau menjadi sopir. Bahkan sebaliknya banyak orang punya kemampuan mengemudi dan ingin menjadi sopir, tetapi tidak tahu siapa pemilik mobil yang butuh sopir.

Menurut dia, Kementerian Ketenagakerjaan telah mengembangkan pusat pasar kerja untuk menjembatani terkait dengan informasi supply dan demand tersebut.

"Kami mendorong tidak lagi manual job matching tetapi mengembangkan platform job matching yang secara artifisial intelijen. Tantangannya adalah bagaimana mempertemukan mereka untuk masuk ke dalam sistem itu, sehingga kita mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan informasi," kata Aris.

Baca juga: Jadwal Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Tahap 2

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,9 juta orang pada awal tahun 2023. Sementara itu, dari sisi supply yang berasal dunia pendidikan dan pelatihan melahirkan 3 juta lulusan baru yang siap masuk ke pasar kerja setiap tahun.

Ketimpangan supply dan demand itulah yang sedang diselesaikan oleh pemerintah agar semua lulusan bisa terserap ke dunia kerja, sehingga tidak ada lagi pengangguran terbuka.

Aris memandang produsen pengangguran terbesar itu adalah lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan karena lulusan yang telah dilatih oleh dunia pendidikan tidak nyambung dengan dunia kerja, seperti ijazah pendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan lowongan kerja.

Baca juga: Anak Usaha Krakatau Steel Dukung Pembangunan Smelter Amman Mineral

Belum lagi dari sisi kenaikan investasi yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja atau lowongan karena padat modal.

"Ketika memang formasi jabatan pekerjaan itu sudah jenuh ya harus berani ganti program studi dan ganti fakultas," pungkas Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com