Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI: Pasar Modal Indonesia Punya Potensi Besar di ASEAN

Kompas.com - 05/07/2023, 09:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menilai bursa saham Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Hal ini mengingat jumlah investor yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.

“Tahun lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kita termasuk yang positif di ASEAN, di mana saat itu banyak bursa di negara lain negatif. Ini gambaran bahwa kita punya potensi untuk besar,” kata Iman di BEI, Selasa (4/7/2023).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) total investor (stock, bonds, mutual funds) sebanyak 11.062 juta per 31 Mei 2023. Jumlah tersebut naik 7 persen dibandingkan jumlah investor per Desember 2022 sebanyak 10,3 juta investor dengan mayoritas 81 persen milenial di bawah 40 tahun.

Baca juga: MIND ID Disebut Sulit Dapatkan 51 Persen Saham Vale Indonesia

“Kita ini salah satu yang terbesar karena kalau bicara jumlah investor, kita salah satu yang terbesar. Secara emiten, atau perusahaan tercatat, kita hanya di bawah dari bursa Malaysia. Dibandingkan dengan bursa Thailand dan Singapura, kita di atasnya,” ungkap Iman.

Trading harian kita juga hanya di bawah Thailand dan Singapura per hari ini (Selasa 4/7/2023). Jadi, secara perbangingan, dengan bursa lain kita cukup besar,” tambah dia.

Adapun rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mengalami penurunan 29 persen secara ytd menjadi Rp 10,5 triliun dibandingkan akhir tahun 2022 sebesar Rp 14,7 triliun. Iman menilai, hal ini diakibatkan tekanan pada bursa global.

Baca juga: Wall Street Hijau, Saham Tesla Melonjak 6,9 Persen

Negara ASEAN juga mengalami penurunan RNTH, Malaysia yang turun 5,6 persen, Filipina turun 10,83 persen, Singapura turun 11,29 persen, Thailand turun 17,25 persen dan Vietnam turun 11,40 persen.

“Kalau bicara 5 tahun terakhir, RNTH kita justru mengingkat termauk volume dan frekuensi. Tapi kalau dari Januari ke Juni memang menurun, sebagai dampak global, namun secara fundamental kita tidak berubah,” kata Iman.

“Dari global, ada potensi resesi, perang, hingga harga minyak yang mempengaruhi pasar. Jadi, menurut kita ini bukan hanya terjadi di bursa kita, bursa lain juga mengalami hal yang sama, dan dampaknya bukan hanya domestik atau internal, tapi juga eksternal,” sambungnya.

Baca juga: Simak Rekomendasi Saham di Sektor Energy, Ada HRUM, MEDC, dan BRPT

Iman menyampaikan di akhir tahun 2022, capital inflow di pasar modal sudah cukup besar dimana dimana asing tercatat masuk ke pasar modal RI dengan nilai Rp 60 triliun. Sementara hingga Juni 2023 capital inflow masuk ke Indonesia sebesar Rp 16,4 triliun.

"Investor asing dan domestik memang (meningkat), tapi jumlah ini belum cukup memperkuat IHSG," jelasnya.

Adapun beberapa startegi BEI untuk meningkatkan kinerja di tahun ini, termasuk juga dalam meningkatkan transaksi dan pergerakan IHSG. Diantaranya, dengan menambah jumlah emiten baru, meningkatkan volume perdagangan dan menambah produk baru.

"Kita tahun lalu ada Structured Warrant, tahun ini diharapkan akan ada berupa Single Stock Future sehingga ada beberapa (varian) produk baru yang kita tawarkan kepada investor untuk meningkatkan value transaksi sehingga berdampak pada IHSG," kata dia.

Baca juga: Jadwal Pembagian Dividen Indo-Rama Synthetics Rp 240 per Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com