Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Bahlil: Mau Jadi Pemimpin Negara Tidak Cukup Berpidato Saja

Kompas.com - 09/07/2023, 15:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai, kecerdasan bukan menjadi satu-satunya faktor yang diperlukan untuk memimpin suatu negara. Diperlukan berbagai keahlian lain agar dapat menjadi pemimpin negara yang tepat dalam merumuskan kebijakan.

Ia mencontohkan Mantan Perdana Menteri Inggris, Liz Truss. Menurutnya, politikus Britania Raya itu adalah orang yang pandai. Akan tetapi dalam merumuskan kebijakan, Truss dinilai sempat membuat kebijakan ekonomi yang tidak tepat, sehingga kondisi perekonomian Inggris semakin tertekan pada September 2022.

"Transisi politik dari Boris ke Truss, itu membuat kebijakan ekonomi yang agak keliru dengan menurunkan persentase pajak untuk menghidupkan ekonomi domestiknya," ujar Bahlil dalam acara Festival Gen Z 2023, dikutip Minggu (9/7/2023).

Baca juga: Bahlil: Freeport Harus Bangun Smelter di Papua, Jangan Kita Ditipu-tipu Terus...

"Itu yang kemudian menimbulkan pasar keuangan tiak percaya, kemudian nilai tukar poundsterling lebih rendah dari pada dollar, dan itu pertama kali terjadi," sambungnya.

Dengan melihat hal tersebut, Bahlil mengingatkan, untuk menjadi seorang pemimpin tidak hanya diperlukan kepandaian dan retorika semata. Diperlukan juga aspek lain seperti jiwa kepemipinan serta ketepatan dalam perumusan kebijakan.

"Mau jadi menteri mau jadi pemimipin negara tidak cukup berpidato-pidato saja, apa kurangnya Truss dalam berpidato. Tapi begitu merumuskan kebijakan keliru," tuturnya.

Baca juga: Menteri Bahlil Minta IMF Jangan Ikut Campur Kebijakan Hilirisasi RI

Lebih lanjut ia menilai, Presiden Joko Widodo sebagai salah satu contoh pemimpin negara yang ideal. Sebab, orang nomor satu RI itu dinilai memiliki visi yang jelas serta cara eksekusi yang tepat.

Hasilnya kata dia, Indonesia masih mampu mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada tahun lalu. Ini menjadi salah satu pertumbuhan ekonomi tertinggi di antara negara G20.

"Pak Jokowi kan retorikanya tidak terlalu pandai kan. Dengan bukunya, referensinya enggak banyak juga. Tapi Pak Jokowi konsisten menjalankan itu," ucap dia.

Baca juga: Bantah RI Merugi gara-gara Hilirisasi, Bahlil: IMF Keliru Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com