Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGEO Targetkan Peningkatan Kapasitas Terpasang Kelola Panas Bumi Hingga 1 GW

Kompas.com - 14/07/2023, 10:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ekspansi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE dalam mengelola potensi panas bumi menjadi prioritas utama dalam dua tahun ke depan.

Dengan kekuatan yang disokong dari 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan satu Wilayah Kerja Penugasan, dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW. Sebanyak 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW melalui operasi bersama (join operation contract).

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Julfi Hadi juga mengungkapkan, PGEO menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola secara langsung menjadi 1 gigawatt (GW), dimana dari 672 MW kapasitas terpasang, PGE akan menambah 340 MW dalam dua tahun mendatang.

Baca juga: Ditopang Kinerja Keuangan, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham PGEO

Julfi bilang, penambahan 340 MW akan didapatkan dari proyek-proyek yang sudah siap dieksekusi seperti Hulu Lais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW, Lumut Balai (Unit 2) sebesar 55 MW serta optimalisasi teknologi binary di area-area existing seperti Hululais, Lumut Balai, Ulubelu dan Lahendong.

“Untuk mencapai target 1 GW, PGEO mengimplementasikan strategi quick wins melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi binary (co-generation) serta pemanfaatan electrical submersible pump (ESP),” kata Julfi dalam siaran pers, Jumat (14/7/2023).

Dia mengungkapkan, Pulau Sumatra dan Jawa memiliki potensi sumber daya panas bumi sebesar 17,4 GW. Sebagai pulau yang paling banyak memiliki industri di Indonesia, panas bumi memiliki potensi untuk menjadi sumber daya utama baseload hijau untuk sektor industri.

“Melihat potensi yang besar, PGE berkomitmen untuk memaksimalkan potensi tersebut serta akan mengeksplorasi wilayah lainnya,” ujar Julfi.

Baca juga: RI Kantongi Komitmen Pendanaan Rp 147,8 Miliar dari Selandia Baru buat Kembangkan Panas Bumi

Julfi melanjutkan secara garis besar, dalam pengembangan potensi geothermal di Indonesia ini PGEO memiliki dua tantangan, yaitu secara komersial dan teknologi. Namun tantangan pengembangan panas bumi tersebut, kata dia, sudah berhasil dihadapi dengan baik oleh PGEO melalui maksimalisasi peluang komersial dan optimalisasi teknologi.

Untuk mengoptimalkan peluang komersial tersebut, PGEO mengembangkan produksi green hydrogen, serta produksi green methanol.

Selanjutnya lagi adalah optimalisasi pemanfaatan sumber geothermal selain dari listrik, misalnya dari steam dan brine untuk pemanas, geotourism, pengering untuk keperluan agrikultur, ekstraksi silika, meningkatkan interkoneksi antara lokasi produksi geothermal dan secondary product di Pulau Sumatera.

Baca juga: Pertamina Geothermal Energy Cetak Laba Bersih Rp 715,4 Miliar di Kuartal I-2023

 


Dalam gelaran Indonesia EBTKE Conference and Exhibition (ConEx) 2023, PGEO menyiapkan sejumlah kerja sama strategis dengan beberapa pihak untuk dapat mendukung peningkatan produksi, ekspansi bisnis, serta tentunya pengembangan potensi panas bumi di Indonesia.

“Ke depan, kami juga mengupayakan untuk bermitra dengan mitra-mita strategis internasional yang memiliki visi yang sejalan dengan PGE untuk mengembangkan potensi panas bumi guna memberikan akses ke energi bersih yang andal dan terjangkau untuk terus memajukan Perseroan serta industri EBT Tanah Air,” tutup Julfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com