Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPBU BP-AKR Pasang PLTS Atap Berkapasitas 23,1 KWp

Kompas.com - 14/07/2023, 21:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SUN Terra merambah pemasangan panel surya di SPBU BP-AKR di kawasan Metland Cybercity, Tangerang. Di sana terpasang instalasi PLTS atap berkapasitas 23,1 kilowatt peak atau kWp.

"Kami berharap proyek PLTS di SPBU BP dapat menjadi contoh nyata bagi sektor distribusi jasa lainnya untuk mengadopsi teknologi PLTS sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan dapat membantu mencapai target bauran energi terbarukan," kata CEO SUN Terra, Fanda Soesilo dalam pernyataan tertulis, Jumat (14/7/2023).

Dengan terpasangnya panel surya tersebut, diperkirakan dapat menurunkan emisi karbon sebanyak 277 ton atau setara menanam 8.628 pohon selama 25 tahun.

Baca juga: Perusahaan Pemasang PLTS Atap Sebut Ketidakpastian Aturan Bikin Permintaan Merosot

Perhitungan tersebut berdasarkan kalkulator tenaga surya SUN Terra dengan akumulasi selama 25 tahun pasca pemasangan sistem PLTS.

Sementara itu, Director of Finance BP-AKR Hendra Lee mengatakan, BP-AKR mempunyai visi untuk meraih emisi nol karbon pada 2050, dengan menerapkan PLTS.

"Selain berdampak positif pada lingkungan, pelanggan dan karyawan kami, pemanfaatan panel surya di SPBU BP Metland Cybercity juga memberikan manfaat ekonomi, seperti penghematan tagihan listrik, karena beban listrik operasional yang pada pagi hingga sore hari sudah tercover dari panel surya," kata Hendra.

Baca juga: Tiga Dusun Terpencil di NTT Dapat Bantuan 100 PLTS Atap

Pemasangan sistem PLTS di SPBU BP-AKR Metland Cybercity menggunakan sistem jaringan yang masih terhubung dengan PLN dengan skema smart zero export system.

Hal ini memungkinkan SPBU BP-AKR untuk tetap memperoleh penghematan maksimal karena kapasitas sistem PLTS yang terpasang sudah berdasarkan rekomendasi optimal, meskipun tidak mengekspor kelebihan daya listrik ke grid PLN.

SUN Terra sebelumnya juga memasang PLTS di PT Blue Bird Tbk (Bluebird) sebesar 215,6 kWp yang diperkirakan dapat mengurangi kisaran 2.000 ton emisi karbon per tahun.

Baca juga: Harga BBM Vivo dan BP-AKR Naik Per 1 Juli 2023, Cek Rinciannya

Wakil Direktur Utama Bluebird Adrianto Djokosoetono mengatakan, implementasi PLTS ini sejalan dengan komitmen visi keberlanjutan Bluebird 50:30 atau pengurangan emisi hingga 50 persen yang ditargetkan pada 2030.

“Kami menyadari bahwa pengurangan emisi untuk menjadikan kualitas udara lebih sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan transisi energi bersih dengan memanfaatkan cahaya matahari yang kami proyeksikan dapat menekan 2.000 ton emisi karbon per tahun,” ujarnya dalam acara Peluncuran Panel Surya Pintar di Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Disamping itu, misi pengurangan emisi karbon oleh Bluebird pun sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2019 tentang Kebijakan Energi Nasional tahun 2019 yang menargetkan campuran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Baca juga: Pabrik Panel Surya Senilai Rp 7,5 Triliun Segera Dibangun di KIT Batang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com