Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Backlog" Terus Melebar, Pemerintah Harus Salurkan 1,5 Juta Rumah Per Tahun

Kompas.com - 22/07/2023, 16:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat harus ada 1,5 juta rumah yang tersalurkan setiap tahunnya untuk mencapai target backlog perumahan 0 persen pada 2045.

Backlog adalah kondisi kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat. Adapun berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2021, backlog rumah di Indonesia mencapai 12,71 juta.

Sementara itu, pertumbuhan keluarga baru mencapai 740.000 setiap tahunnya. Hal itu belum termasuk keluarga dengan rumah tidak layak huni.

Baca juga: Bulan Depan, BP Tapera akan Fasilitasi Ojol, Tukang Cukur, hingga Pedagang Pasar Cicil Rumah

Oleh karenanya, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pemerintah harus putar otak mengatasi backlog perumahan ini.

Salah satunya dengan cara meningkatkan penyaluran rumah setiap tahunnya dan mendorong pihak swasta ikut serta pada penyediaan rumah agar penyediaan rumah ini tidak bergantung sepenuhnya dengan pemerintah.

"Jumlahnya (backlog) besar, lalu gimana kalau kita mau 2024 habis? Tentu mau gak mau jumlahnya harus kita tingkatkan. Hitungan kasarnya itu 1,5 juta setiap tahun," ujarnya saat acara Ngobrol Santai (Ngobras) di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Lelang Rumah di Bekasi, Harga Mulai Rp 269 Juta

Sebagai informasi, saat ini pemerintah sudah mencanangkan Program Sejuta Rumah yang salah satunya adalah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Namun program ini belum cukup untuk mengatasi backlog perumahan yang terus bertambah setiap tahunnya. Pasalnya, target capaian FLPP di 2023 saja hanya sebanyak 220.000 unit.

"Jadi tambahannya saja 740.000 dan yang disediakan 220.000 unit. Jadi untuk mengisi tambahannya saja sulit. Setiap tahun terjadi gap terus tuh, nambah terhadap backlog-nya," ucapnya.

Baca juga: Komitmen Green Mobility Bentoel untuk Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Tidak hanya FLPP, pemerintah juga memiliki program bantuan pembiayaan rumah di tahun ini seperti subsidi selisih bunga (SBB) yang targetnya 754.004 unit, subsidi bantuan uang muka (SBUM) yang targetnya 220.000 unit, dan tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang targetnya 12.072 unit.

Adapun sampai dengan Juli 2023, penyaluran FLPP sudah mencapai 103.749 unit rumah atau 47,15 persen dari target 220.000 unit.

Sementara untuk SSB sebesar Rp 1,41 triliun, SBUM mencapai 42,59 persen atau 93.701 unit, dan Tapera sebanyak 21,73 persen atau 2.624 unit.

Baca juga: Kesepakatan IMO soal Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com