Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Terbuka "Fintech Lending" Melantai di Bursa Efek Indonesia

Kompas.com - 28/07/2023, 10:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemain industri fintech peer-to-peer lending disebut masih memiliki peluang untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Rudiantara mengatakan, ke depan akan banyak perusahaan fintech lending yang melirik untuk melantai di bursa.

Hal ini lantaran perusahaan modal ventura yang saat ini mendominasi pendanaan fintech lending suatu saat akan menghentikan pendanaannya.

Saat itu terjadi, fintech lending dapat mencari dana melalui investor di pasar saham.

"Karena pasar saham memberikan insentif dari sisi perpajakan, kalau jual beli di pasar saham pajaknya hanya setengah persen," kata dia usai Peluncuran Laporan Aftech Annuam Members Survey 2022/2023, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Asosiasi Fintech Lending Sebut Segmentasi UMKM Penting untuk Pemerataan Pembiayaan

Meskipun begitu, Rudiantara juga mengimbau fintech lending untuk menghasilkan laba yang berkelanjutan. Sebab, itu akan jadi salah satu pertimbangan ketika melantai di Bursa Efek.

Ditemui dalam waktu yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal II Dewan Pengurus Harian Aftech Firlie Ganinduto menjelaskan, fintech lending yang berencana melakukan initial public offering (IPO) harus memenuhi syarat profitabilitas.

"Saya mendorong teman-teman untuk mencari pendanaan selain venture capital, mungkin bursa menjadi salah satu alternatif," ungkap dia.

Menurut dia, bursa akan membuat perusahaan menerima masukan terhadap operasional bisnis. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki model bisnis yang sehat.

Baca juga: Fintech Lending Jangan Fokus pada Satu Sektor, Perlu Perluas Pasar


Sebagai informasi, fintech lending Akseleran menunda pencatatan perdana saham di BEI. Semula, perusahaan berencana melepas 29 persen dari modal dengan penawaran haga saham Rp 100-120.

Akseleran dijadwalkan akan melantai pada 9 Agustus 2023. Namun, perusahaan mengaku belum mendapatkan investor strategis yang tepat untuk mendukung bisnis perseroan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com