Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Kompas.com - 03/08/2023, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/8/2023). Hal ini berbeda dari rupiah yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Dilansir dari data RTI, pukul 9.13 WIB, IHSG berada pada level 6.881,57 atau naik 27,06 poin (0,39 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.854,51.

Sebanyak 226 saham melaju di zona hijau dan 166 saham di zona merah, sedangkan 198 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 790,8 miliar dengan volume 2,2 miliar saham.

Baca juga: Peringkat Utang AS Turun, Wall Street Ditutup Melemah

Analis BinaArtha Sekuritan Ivan Rosanova mengatakan, IHSG hari ini masih berpeluang balik menguat usai kemarin berhasil ditutup di atas garis SMA-20 pada chart harian. Level support IHSG berada di 6.800, 6.766 dan 6.704, sedangkan level resistennya di 6.985, 7.012 dan 7.058.

“Namun, apabila IHSG hari ini melemah di bawah 6.835 lagi, maka IHSG cenderung akan melanjutkan tren turun menuju Fibonacci cluster 6.795-6.800. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal death cross,” ujar Ivan dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di teritori negatif. Indeks Komposit Shanghai China turun 0,23 persen (7,42 poin) di posisi 3.254,27, Hang Seng Hong Kong melemah 0,34 persen (66,53 poin) ke posisi 19.450,85, dan indeks Nikkei Jepang terkoreksi 1,27 persen (414,1 poin) menjadi 32.292,6.

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

 

Sementara itu, Strait Times Singapura menguat 0,06 persen (2,07 poin) pada posisi 3.327,09.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.07 WIB rupiah berada pada level Rp 15.192 per dollar AS, atau turun 17 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.175 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen pasar yang tidak sepenuhnya positif pagi ini, dimana indeks seperti Nikkei dan Kospi masih bergerak negatif, mendorong pelemahan rupiah.

Di sisi lain, data tenaga kerja AS bulan Juli versi ADP yang lebih baik dari ekspektasi mendorong penguatan dollar AS karena data yang bagus ini bisa memicu kenaikan suku bunga acuan AS lagi.

"Rupiah mungkin melemah lagi terhadap dollar AS hari ini. Potensi pelemahan ke arah Rp 15.200 per dollar AS, dengan support di kisaran Rp 15.150 per dollar AS hari ini," kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Mengintip Strategi dan Portofolio Direktur PT BNP Paribas dalam Berinvestasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com