Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surplus APBN Berlanjut pada Juli 2023, Nilainya Rp 153,5 Triliun

Kompas.com - 11/08/2023, 14:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terjaga hingga akhir Juli 2023. APBN masih mencatatkan surplus, meskipun pertumbuhan pendapatan negara kian menyusut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, APBN mencatatkan surplus sebesar Rp 153,5 triliun atau setara 0,97 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada Juli 2023. Tingkat surplus itu lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar Rp 152,3 triliun.

Surplus itu diikuti dengan keseimbangan primer yang terjaga yakni pada level Rp 394,5 triliun. Sebagai informasi, keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

"Posisi APBN secara keseluruhan masih dalam posisi suprlus besarnya Rp 153,5 triliun," ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN KiTa Agustus 2023, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Surati Erick Thohir, Menteri PUPR Minta BUMN Karya Tidak Gunakan APBN untuk Bayar Utang

Peningkatan surplus itu merupakan hasil dari realisasi pendapatan negara yang lebih tinggi dari belanja negara. Sri Mulyani menyebutkan, sampai dengan akhir Juli pendapatan negara telah mencapai Rp 1.614,8 triliun, setara 65,6 persen dari target tahun ini sebesar Rp 2.463 triliun.

Sementara itu, belanja negara realisasinya baru mencapai 47,7 persen pada Juli 2023. Tercatat realisasi belanja negara mencapai Rp 1.461,2 triliun, dari target yang ditetapkan sebesar Rp 3.061,2 triliun.

"Dan ini tumbuh 1,2 persen dari belanja tahun lalu," ucapnya.

Baca juga: Surplus APBN Semester I-2023 Capai Rp 152,3 Triliun, Sri Mulyani: Ini Hasil Positif

 

Surplus APBN semester I-2023

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada semester I-2023, atau periode Januari-Juni 2023, APBN mencatatkan surplus sebesar Rp 152,3 triliun.

Sementara itu, keseimbangan primer mencatat surplus sebesar Rp 368,2 triliun. Sebagai informasi, keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

"Ini hasil positif yang sangat baik," kata Sri Mulyani, dalam unggahan akun resmi Instagram-nya, dikutip Selasa (4/7/2023).

Tercatat hingga paruh pertama tahun ini realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.407,9 triliun, atau setara 57,2 persen dari target yang ditetapkan.

Nilai ini sebenarnya masih tumbuh secara tahunan, namun sudah tidak lagi mencapai level double digit, yakni hanya sebesar 5,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com