Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Soroti Utang BUMN, Erick Thohir Tegaskan Perusahaan Sehat

Kompas.com - 17/08/2023, 07:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, perusahaan pelat merah saat ini dalam kondisi yang sehat. Lantaran, meski memiliki utang, namun bisa dikelola.

Hal itu merespons pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani yang menyebut pihaknya menyoroti dampak utang BUMN.

Erick menuturkan, utang BUMN terus mengalami penurunan. Menurut dia, rasio utang BUMN saat ini sudah turun dari 36 persen menjadi 34 persen.

"Alhamdulillah saya sudah paparkan utang BUMN turun dari 36 persen ke 35 persen," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Puan: DPR Bakal Soroti Dampak Konflik Geopolitik Global sampai Utang BUMN

Ia pun memberikan perbandingan antara besaran utang dan ekuitas yang dikuasai perusahaan pelat merah. Saat ini total utang BUMN jauh di bawah nilai ekuitas yang menandakan bahwa perusahaan pelat dalam kondisi sehat.

"Total utang itu Rp 1.600 triliun, total equity Rp 3.200 triliun. Artinya apa? Sehat," tegas Erick.

Dia pun menekankan, bahwa sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), BUMN terus didorong untuk melayani masyarakat. Oleh sebab itu, setiap penugasan yang dikerjakan pun pada dasarnya untuk keperluan masyarakat.

"Pak Jokowi menekankan, (BUMN) terus didorong melayani daripada rakyatnya. Kita tidak pernah berbisnis sama rakyat," ucap dia.

Sebelumnya, Puan Maharani mengatakan, pihaknya akan memberikan perhatian terkait isu-isu yang menjadi perhatian rakyat, yakni meliputi dampak konflik geopolitik hingga dampak utang BUMN.

Ia memaparkan, dampak konflik geopolitik global yang masih dalam ketidakpastian akan menjadi perhatian DPR RI.

Selain itu, pihaknya juga akan memberi perhatian pada fenomena alam cuaca ekstrim El Nino terhadap ketahanan pangan dan ketersediaan air bersih.

"(Serta) mencermati permasalahan dampak utang sejumlah BUMN," ujarnya dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Mengenal Perbedaan BUMN dan BUMD: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com