Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Muda Banyak Terjebak Pinjol, Simak Tips Miliki Keuangan Sehat

Kompas.com - 20/08/2023, 21:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi muda yang terdiri dari generasi Y dan generasi Z semakin gemar menggunakan layanan keuangan pinjaman online (pinjol). Hal ini terefleksikan dari data financial technology (fintech) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Data Fintech P2P Lending OJK menunjukkan, bahwa 60 persen pinjaman disalurkan ke nasabah yang berusia 19 – 34 tahun atau Gen Y dan Z. Data ini kemudian menjadi sorotan sejumlah pihak.

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha mengatakan, kemajuan teknologi dan perkembangan zaman berdampak pada perilaku manusia di masing-masing generasi, temasuk dalam urusan pengelolaan keuangan.

Baca juga: Terlilit Pinjol, Pria Ini Nunggak Cicilan Rumah dan SPP Anak

"Generasi terdahulu cenderung menghindari utang, bahkan untuk membeli aset besar seperti mobil," kata dia, dalam keterangannya, Minggu (20/8/2023).

"Berbeda halnya dengan generasi yang lebih muda, seperti generasi X dan Z, yang tidak 'anti' berutang untuk memuaskan keinginan gaya hidup seperti konser musik dan liburan," sambung dia.

Baca juga: Soal Kredit Macet Fintech Lending, OJK: Jadi Kerugian Bisnis Lender

Besarnya tingkat penyaluran pinjol ke generasi muda menjadi perhatian sejumlah pihak. Pasalnya, bukan hanya porsi penyaluran saja yang besar, tapi generasi muda juga menjadi penyebab utama kredit macet pinjol.

Data teranyar OJK menunjukkan, porsi kredit macet nasabah usia 19 - 34 tahun mencapai 44,14 persen.

Dimas menilai, generasi muda harus memiliki pengelolaan keuangan yang baik agar tidak terjerat utang. Ia pun membagikan sejumlah tips kepada kalangan muda agar dapat memiliki keuangan yang sehat.

Baca juga: Banyak Pinjol Bermasalah, OJK Bakal Rilis Pusat Data Fintch Lending

Hindari jebakan FOMO

Paparan sosial media dan tekanan di lingkungan pertemanan bisa menyebabkan perasaan takut tertinggal tren kekinian atau biasa disebut FOMO. Sehingga, tidak jarang kita generasi muda sekedar ikut-ikutan dalam berbagai hal.

Pada saat bersamaan, kemudahan pengajuan pinjaman ikut mendukung jebakan FOMO, membuat generasi muda mengambil keputusan keuangan tanpa persiapan matang.

Dengan demikian, FOMO berpotensi untuk merugikan diri sendiri karena menjerumuskan untuk melakukan sesuatu yang kita tidak siap.

"Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Gen X dan Z agar memiliki keuangan yang sehat adalah dengan melepaskan diri dari FOMO," tutur Dimas.

Baca juga: Harga Kripto Meme Pepe Coin Melesat, Indodax: Jangan FOMO

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com