Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Bappenas: El Nino Bisa Turunkan Pendapatan Petani hingga 25 Persen

Kompas.com - 21/08/2023, 21:20 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena El Nino akan berlangsung hingga akhir Desember 2023.

Dengan prediksi tersebut maka terdapat potensi penurunan produktivitas sektor pangan, terutama padi yang mencapai sekitar 1,89 juta ton serta mengancam 2.256 hektare lahan di Indonesia mengalami kekeringan.

Hal itu diungkapkan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Dialog Nasional Antisipasi Dampak Perubahan Iklim untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045.

"FHO memproyeksikan penurunan potensi padi di Indonesia akibat El Nino sebesar 1,13 sampai 1,89 juta ton sehingga akan menurunkan pendapatan petani 9 persen hingga 25 persen," ucapnya dikutip dari kanal Youtube Bappenas, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Bulog: Tidak Ada Tambahan Impor Beras untuk Antisipasi El Nino

Tak hanya itu, pergeseran musim termasuk pergeseran awal musim hujan dan puncak hujan menyebabkan periode tanam petani yang tidak tepat sehingga menurunkan produktivitas pangan.

"Perubahan iklim juga menyebabkan sulitnya menentukan waktu tanam karena terjadi pergeseran musim penghujan, kapan waktu awal hujan, kapan waktu puncak hujan," lanjut Suharso.

Dengan kondisi tersebut diperlukan mitigasi dampaknya terhadap kelangkaan air, potensi kebakaran hutan dan lahan, serta menurunnya produktivitas pangan.

Sebelumnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) berkomitmen mewujudkan pemenuhan cadangan pangan pemerintah. Utamanya, dalam menyikapi dampak fenomena El Nino.

Baca juga: Pengusaha Khawatir El Nino Bikin Harga Gula Dunia Meroket

Salah satu upaya Bulog untuk mencegah dampak El Nino adalah menjamin ketersediaan stok pangan dengan melakukan penyerapan beras secara masif.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan, Perum Bulog telah melakukan upaya mitigasi dengan menyerap beras sebanyak-banyaknya dari petani guna memastikan pasokan beras nasional dalam jumlah aman.

"Masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini mencapai 750.000 ton. Bulog juga sudah menyerap lebih dari 700.000 ton beras petani dalam negeri serta akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan," ujar Febby dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Selain itu, imbuhnya, Bulog juga terus menjamin ketersediaan pangan, khususnya beras, terutama dalam kondisi rawan seperti saat ini.

Baca juga: Antisipasi El Nino, Pemerintah Bakal Impor Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com