Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Teknologi di Wall Street Bangkit, Nasdaq Hentikan Penurunan 4 Hari Beruntun

Kompas.com - 22/08/2023, 07:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup mayoritas di teritori positif pada akhir perdagangan Senin (21/8/2023) waktus setempat (Selasa pagi WIB). Nasdaq Komposit menghentikan penurunan beruntun selama empat hari terakhir. Kenaikan tersebut ditopang oleh bullish-nya saham-saham teknologi.

Nasdaq naik 1,6 persen ditutup pada level 13.497,59. S&P 500 menguat 0,69 persen dan berakhir pada level 4.399,77. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,11 persen menjadi 34.463,69.

Nasdaq berhasil menguat meskipun imbal hasil Treasury AS mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Saham Palo Alto Network melonjak 14,5 persen yang didorong oleh pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan.

Baca juga: Berapa Sisa Kepemilikan Saham Bos BCA Usai Hibah Rp 74 Miliar ke Anaknya?

Saham Nvidia melesat 8,3 persen menjelang laporan pendapatannya yang akan dirilis pada hari Rabu. Sementara itu, Tesla dan Meta masing-masing naik 7 persen dan 2,4 persen, dan sektor teknologi di S&P 500 naik 2,26 persen.

Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun mencapai 4,34 persen. Angka tersebut merupakan level tertinggi sejak November 2007. Kenaikan imbal hasil Treasury AS terjadi ketika harga obligasi mengalami penurunan.

Kepala strategi ekonomi dan pasar di ClearBridge Investments Jeff Schulze mengatakan, pada umumnya kenaikan imbal hasil Treasury berdampak buruk bagi saham-saham teknologi dan saham-saham lainnya, karena dapat mengurangi nilai pendapatan di masa depan.

“Saya pikir jalur yang paling tidak resisten adalah momentum yang akan datang minggu ini. Treasury AS 10 tahun terus meningkat meskipun ada dorongan positif untuk pasar. Saya pikir pada akhirnya, Treasury AS 10 tahun akan membebani valuasi dan memberikan lebih banyak tekanan pada pasar pekan ini,” kata Jeff Schulze mengutip CNBC.

Kenaikan saham S&P dan Nasdaq terjadi usai penurunan indeks Wall Street pekan sebelumnya. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun selama tiga minggu berturut-turut, sementara Dow mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Maret.

“Saya pikir penurunan indeks minggu lalu adalah awal dari penurunan selanjutnya,” kata David Bianco, kepala investasi di DWS Group Americas yang berbasis di New York.

“Pasar obligasi memberikan alternatif yang sangat menarik bagi investor ekuitas, selama investor percaya bahwa pertumbuhan pendapatan S&P 500 dalam dua tahun terakhir adalah pertumbuhan yang kuat,” lanjut dia.

Minggu ini, investor tengah menantikan pidato dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada Jumat pagi waktu setempat.

Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com