JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah jadi permasalahan pelik saat ini. Jumlah sampah yang terus meningkat jadi salah satu penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kelautan dan Perikanan (DLHKP) Kabupaten Kebumen menggandeng PT Sucofindo untuk mengolah sampah jadi biogas di wilayah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaligending, Kebumen, Jawa Tengah.
Kerja sama ini diteken pada Jumat, 25 Agustus 2023. Kerja sama ini jadi satu rangkaian HUT ke-67 Sucofindo. Pengolahan sampah jadi biogas tersebut juga sebagai bagian TJSL Sucofindo.
"Diharapkan kerja sama ini dapat mengoptimalisasikan energi pengeluaran sampah tersebut menjadi biogas, yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar yaitu TPA Kaligending," kata Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.
"Kerja sama ini bagian aksi mitigasi perubahan iklim dari sektor limbah, khususnya limbah padat," lanjut Asep Nurdiana, Kepala DLHKP Kabupaten Kebumen.
Baca juga: Pembangkit Biogas Ujung Batu di Riau Resmi Beroperasi, Ubah Limbah Sawit Jadi EBT
Program olah sampah jadi biogas yang akan digarap antara lain pembangunan sumur biogas, menambah jangkauan pipa distribusi biogas, pengadaan kompor biogas, pembentukan pokmas/KSM sebagai penanggungjawab dalam pemeliharaan sarana dan prasarana biogas.
Kemudian, sosialisasi pemeliharaan jaringan distribusi biogas dan emergency condition, penyusunan dokumen rencana aksi mitigasi untuk dilakukan registrasi ke SRN (Sistem Registri Nasional) dan sosialisasi pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular.
Baca juga: Sudah 12 Tahun Berjalan, Ini Perkembangan Program Biogas Rumah
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Sucofindo Budi Hartanto mengatakan, melalui pemanfaatan biogas, diharap mampu untuk menciptakan sirkular ekonomi.
“Gas Metan yang terkandung dalam tumpukan sampah tersebut sangat berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak, bahkan kedepannya tidak menutup kemungkinan dapat bermanfaat untuk pembangkit listrik dan bahan bakar kendaraan," katanya.
"Terlebih, penggunaan Biogas dari sampah di TPA ini dapat menjadi pilihan yang ekonomis dan efisien untuk masyarakat setempat,” lanjut Budi.
Ia menambahkan, usai TPA Kaligending pada 2023, maka pada tahun 2024 Sucofindo akan mengoptimalisasikan biogas untuk TPA Samali, Kebumen.