Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangkit Biogas Ujung Batu di Riau Resmi Beroperasi, Ubah Limbah Sawit Jadi EBT

Kompas.com - 03/05/2023, 20:23 WIB
Aprillia Ika

Editor

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu berkapasitas 3x1 megawatt resmi beroperasi pada Rabu (3/5/2023). PLTBg ini berlokasi di Desa Sukadamai, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.

PLTBg ini akan dioperasikan oleh pembangkit listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) PT Pasadena Biofuels Mandiri, bagian dari Biodena Energy Group yang berkecimpung dan fokus pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT) dan upaya penurunan emisi karbon (dekarbonisasi) serta turut berperan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

PLTBg ini beroperasi setelah dilakukan penandatanganan Berita Acara Commercial Operation Date (COD) PLTBg Ujung Batu antara PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau dengan PT Pasadena Biofuels Mandiri selaku IPP.

Direktur Utama PT Pasadena Biofuels Mandiri, Edmond Widjaja, mengatakan bahwa Biodena Energy Group berkomitmen untuk terus mendukung upaya PT PLN (Persero) dalam meningkatkan bauran energi hijau di Indonesia.

"Kami berharap PLTBg ini dapat meningkatkan bauran energi bersih di tanah air sehingga berkontribusi dalam mewujudkan target pemerintah untuk mencapai net zero emission," ujarnya saat peresmian COD PLTBg Ujung Batu, melalui keterangan pers, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Sudah 12 Tahun Berjalan, Ini Perkembangan Program Biogas Rumah

Manfaatkan limbah cair minyak sawit

PLTBg Ujung Batu ini memanfaatkan limbah palm oil mill effluent (POME) atau limbah cair dari pabrik minyak kelapa sawit milik PT Rohul Sawit Industri.

Dengan menggunakan teknologi pengolahan secara anaerobik, limbah cair kelapa sawit tersebut diolah menjadi energi biogas.

Selain menghasilkan energi bersih, PLTBg Ujung Batu juga menerapkan teknologi tepat guna untuk pengelolaan limbah sawit yang ramah lingkungan serta turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon sebesar 100.000 ton CO2 atau setara dengan emisi 10.000 mobil per tahun.

Baca juga: Indonesia Teken Kerja Sama Ekspor Limbah Sawit ke Malaysia

PLN tak bisa sendiri dorong transisi energi

Agung Murdifi, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, menjelaskan bahwa sebagai Badan Usaha Milik Negara, PLN memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan bauran energi dan menjalankan transisi energi untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan target Net Zero Emission 2060.

Dia menuturkan, PLN tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan program transisi energi. Oleh sebab itu, kontribusi swasta seperti Biodena Energy Group mendukung upaya PLN dalam meningkatkan bauran energi bersih dinilai penting untuk membantu Pemerintah Indonesia mewujudkan nol emisi karbon tersebut.

“Saat ini, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Riau telah mencapai 9,62 persen. Dengan beroperasinya PLTBg Ujung Batu maka dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik, khususnya di Kabupaten Rokan Hulu dan sekitarnya. Selain itu, hadirnya PLTBg ini juga mampu berkontribusi untuk mengefisiensi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) PLN di Riau sebesar Rp 11,9 miliar per tahun,” tambah Agung, dalam kesempatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com