Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Sempat Gangguan, Jokowi: Jangan Bully Produk Kita Sendiri

Kompas.com - 31/08/2023, 13:29 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar masyarakat tidak mem-bully atau merundung LRT Jabodebek. Sebab meskipun proyek ini masih banyak kekurangannya, namun LRT Jabodebek merupakan buatan dalam negeri.

Hal ini merujuk pada beberapa gangguan yang dialami oleh LRT Jabodebek pada hari ketiga pengoperasian, Rabu (30/8/2023), mulai dari mati listrik, pintu kereta tidak bisa tertutup, hingga terakhir rem kereta dilaporkan mengeluarkan asap.

"Jangan membully produk kita sendiri. siapa lagi yang mau bangga kalau nggak kita sebagai pemakai? Ya ndak? Bahwa kadang ada macetnya ya perbaiki, bahwa ada kekurangan desain, perbaiki. Memang harus seperti itu," ujarnya setelah membuka Rapat Kerja Nasional Hipmi di ICE BSD, Tangerang, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL

Jokowi bilang, LRT Jabodebek merupakan LRT pertama tanpa masinis (driverless) yang dibuat oleh Indonesia sehingga menurutnya wajar jika masih banyak kekurangan.

Yang penting setelah terjadi gangguan, seluruh pemangku kepentingan langsung melakukan pengecekan dan evaluasi untuk langsung diperbaiki permasalahannya.

"Jadi saya ulang lagi, kalau kita tidak berani menggunakan produk dalam negeri untuk dalam hal ini LRT, kapan kita akan mencoba? Kapan kita akan berani memulai?," ucapnya.

"Kalau kita enggak berani memulai, dan setiap ada kekurangan kita langsung bully, orangnya kan enggak berani mencoba membuat sesuatu. Enggak akan," tegasnya.

Baca juga: Anggota DPR Protes LRT Jabodebek Tak Sampai Bogor, Ini Respons Menhub

Jokowi menjelaskan, negara lain pun ketika memproduksi moda transportasi baru tidak bisa langsung sempurna.

Dibutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan puluhan tahun untuk disempurnakan.

"Dipikir kayak TGV, Shinkansen itu langsung jadi langsung bagus? Itu bertahun-tahun, berpuluh tahun," kata dia.

Baca juga: Antusiasme Warga Masih Tinggi, Gerbong Khusus Wanita di LRT Jabodebek Belum Diberlakukan

Soal pintu hingga pengereman

Sebelumnya diberitakan, baru tiga hari beroperasi, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek mengalami gangguan dua kali berturut-turut pada Rabu (30/8/2023).

Kejadian ini berimbas pada jadwal perjalanan kereta LRT yang menjadi terganggu dan membuat penumpang kecewa.

Gangguan pintu kereta sempat terjadi tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB saat LRT dari Stasiun Jatimulya Bekasi tujuan Stasiun Dukuh Atas. Akibatnya, kereta terhenti di Stasiun Cikunir 1.

Tak berselang lama, pendingin ruangan dan lampu kereta padam saat LRT memasuki Stasiun Halim yang disebabkan mati listrik.

Keluhan lainnya, penumpang juga merasa pengereman kereta yang kurang halus akibat jarak antarkereta di stasiun yang kurang optimal.

Atas gangguan itu, pakar kebijakan publik dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menilai adanya kebutuhan untuk peninjauan ulang dan evaluasi menyeluruh terhadap LRT ini.

"Atas keluhan itu menunjukkan bahwa LRT Jabodebek masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan," tutur Achmad dalam penjelasannya kepada Kompas.com, Rabu.

Menurut Achmad, catatan tersebut perlu jadi perhatian khusus lantaran LRT bukan hanya sekadar alat transportasi, melainkan sebuah solusi yang mampu memberikan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com