Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Setop Ekspor, Harga Beras Dunia Melonjak

Kompas.com - 04/09/2023, 17:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, dampak dari kebijakan pemerintah India yang menghentikan ekspor beras membuat kenaikan harga komoditas tersebut.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, berdasarkan informasi yang dia dapatkan usai melakukan kunjungan kerja di India, hasil produksi beras di negara tersebut sebanyak 7 juta ton.

Sementara kebutuhan dalam negerinya hanya 4 juta ton. Artinya masih sisa 3 juta ton yang seharusnya bisa diekspor.

"Beras ini dampak psikologi India melarang ekspor beras walau ada (stok) 7 juta (ton), saya baru pulang dari India. Stok 4 juta (ton) lebih dari cukup untuk cover mereka. 3 juta bisa diekspor tapi tetap dilarang. India juga larang gula. Dampak psikologisnya besar," ujar Mendag Zulhas saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Strategi Pemerintah Redam Kenaikan Harga Beras, Apa Saja?

Selain beras, India juga menghentikan ekspor gula, bawang putih, dan bawang bombai. Hal ini pun akan berdampak pada harga pangan dunia yang akan bergejolak.

"India juga akan melarang gula, dan itu dampak ke psikologinya akan besar. Bawang putih mahal sekali, India melarang ekspor bawang putihnya mulai sekarang, termasuk bawang bombai enggak boleh diekspor, jadi akan ada gejolak," ungkapnya.

Baca juga: Jokowi Soroti Kenaikan Harga Beras

Menurut Zulhas, India melakukan kebijakan tersebut, selain untuk mengamankan pasokan dalam negeri juga bisa menekan inflasi.

Belum lagi di sisi lain, India sebentar lagi akan masuk dalam tahun politik Pemilu.

"India itu mau pemilu, India itu inflasinya 8 persen segala cara terkait pangan dilarang ekspor, agar harganya turun dan inflasinya terkendali. Musuh pemerintahan saat ini itu inflasi," pungkasnya.

Baca juga: Impor Beras: Mengapa Terus Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com