"Aku bahagia hidup sejahtera di khatulistiwa. Alam berseri-seri bunga beraneka. Mahligai rama-rama, bertajuk cahya jingga. Surya di cakrawala".
KOMPAS.com - Makna yang terkandung dalam lagu Zamrud Khatulistiwa karya Guruh Soekarno Putra yang dipopulerkan mendiang penyanyi legendaris Chrisye begitu mendalam. Tepat untuk mengantarkan liputan menuai matahari di negeri khatulistiwa ini.
Melalui lagunya, Guruh mengungkapkan rasa syukur atas kekayaan alam Indonesia yang berada di wilayah khatulistiwa.
Rasa syukur sebagai negara yang berada di garis lintang nol derajat rupanya benar-benar dialami oleh sejumlah warga pengguna pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap sistem off-grid atau sistem yang tidak terhubung jaringan listrik utama PLN.
Baca juga: Eropa Borong dan Simpan PLTS, Mayoritas dari China
Sinar matahari yang merata sepanjang tahun khas negara tropis seperti di Indonesia ini tidak mereka sia-siakan untuk dikonversikan menjadi energi listrik penyokong kehidupan sehari-hari.
Berawal dari coba-coba dengan bermodal panel surya bekas sebesar 10 watt peak (wp) yang dibeli dari kawannya dan baterai rakitan sederhana, Nur mulai memanfaatkan PLTS untuk memasok listrik pada lampu penerangan rumahnya.
Baca juga: Panel Tenaga Surya di Bandara Depati Amir Dicuri, Dijual Pelaku secara Online
Akan tetapi, hal itu tidak menghalangi Nur dalam mengembangkan pemanfaatan PLTS. Dia menyiasatinya dengan memasang komponen-komponennya secara mencicil dan sebagian dibeli dari barang bekas yang pastinya berharga lebih murah.
Efisiensi demi efisiensi terus dia tuai. Dari tagihan listrik PLN yang biasa dibayar Rp 300.000-Rp 400.000 per bulan, kini dia bisa menghemat hingga 50 persen. Bahkan, bengkel elektronik miliknya kini sepenuhnya menggunakan PLTS sebagai pemasok listrik sehari-hari.
Baca juga: PLTS Tol Bali-Mandara Sukses Pangkas Emisi, Bakal Dibangun di Tol Lain
Berbeda dengan Nur Rohmandi, seorang warga Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat, Yohanes Bambang Sumaryo mengawali penggunaan PLTS secara on-grid (sistem PLTS terhubung dengan jaringan listrik utama PLN) pada 2014.
Selain itu, dengan mengalihkannya menjadi sistem off grid maka listrik dari PLTS atap Yohanes pun bisa dimanfaatkan dalam 24 jam.
"Saat masih on-grid, listrik dari PLTS hanya bisa saya manfaatkan saat pagi hingga sore hari saja," kata dia.