JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara mengungkapkan, akan segera dilakukan pengerjaan proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dibiayai oleh swasta.
Ini menjadi proyek perdana IKN yang dibiayai penuh oleh swasta, setelah yang berjalan selama ini hanya proyek yang dibiayai pemerintah.
Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara Agung Wicaksono mengatakan, proyek infrastruktur yang akan digarap swasta itu mencakup pembangunan perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan serta pusat arena olah raga.
"Ini baru spill, minggu depan akan dimulai grounbreaking pembangunan IKN dengan investasi swasta, bukan dari APBN yang selama ini sudah berjalan. (Nilai) hitungannya sekitar Rp 40 triliun," ujarnya dalam acara Infrastructure Forum and Edutainment Expo di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Otorita: Ada 2 Groundbreaking Proyek Swasta di IKN Akhir Tahun Ini
Ia menuturkan, ada 10 perusahaan dalam negeri yang tergabung dalam proyek perdana tersebut. Kendati begitu, Agung enggan menyebutkan secara detail nama-nama investor maupun perusahaan yang terlibat dalam proyek itu.
"Ada konsorsium dan itu (investor) itu dalam negeri, merah putih. Ada 10 perusahaan," kata dia.
Agung meyakini, dengan masuknya investasi swasta maka semakin membuka peluang untuk investor lain tertarik mendanai proyek di IKN. Maka dari itu, pemerintah terus membuka kesempatan bagi swasta untuk terlibat dalam mega proyek tersebut.
"Jadi kalau orang bertanya apakah investasi masuk ke IKN? Iya masuk, kita saksikan minggu depan," ucapnya.
Baca juga: Setelah KTT ASEAN, Jumlah Calon Investor IKN Terus Bertambah Jadi 281
Ia menambahkan, hingga saat ini sudah ada 284 Letter of Intent (LoI) dari sekitar 21 negara yang masuk ke Otorita IKN dengan menyatakan minatnya berinvestasi. Sebagian besar LoI yang masuk berasal dari investor dalam negeri dan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Kendati begitu, investor dari China dan Jepang juga disebut cukup signifikan yang menyatakan minat untuk berinvestasi di IKN.
"Jadi kita akan terus kawal ini untuk mewujudkan investasi di IKN," tutup Agung.
Baca juga: Pengusaha Brunei Tertarik Garap Proyek di IKN
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.