Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Perusahaan Siap Garap 200 Tower Rusun di IKN, Ada Summarecon hingga Ciputra

Kompas.com - 04/09/2023, 07:00 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menyatakan, pihak swasta akan menggarap pembangunan 200 tower rumah susun (rusun) di kawasan Nusantara. Pembangunan tersebut akan dilakukan oleh 10 perusahaan.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, dari 10 perusahaan tersebut, mayoritas merupakan perusahaan dalam negeri. Lalu terdapat juga perusahaan yang merupakan konsorsium antara Indonesia dan China, serta terdapat juga yang berasal dari Korea Selatan.

"Dari 10 itu ada Summarecon, ada Nindya Karya, Wika Gedung, swasta murni ada Intiland, Triniti, dan Ciputra," ujar dia, usai menghadiri ASEAN Investement Summit 2023, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (3/9/2023).

Baca juga: IKN Dilirik 270 Calon Investor, Ada dari Singapura dan Malaysia

Ilustrasi apartemen.Unsplash/Abdul Ridwan Ilustrasi apartemen.

Meskipun sudah membocorkan nama-nama perusahaan, Agung tidak merinci berapa banyak tower yang akan digarap oleh masing-masing perusahaan. Ia juga belum bisa menjabarkan nilai investasi yang digelontorkan.

Pasalnya, saat ini perusahaan-perusahaan tersebut masih melakukan studi kelayakan terhadap proyek yang akan digarap. Otorita IKN pun masih menanti penyelesaian kajian tersebut.

"Kita menunggu studi kelayakan mereka dari 10 mitra itu," kata Agung.

Selain pihak swasta, pembangunan rusun di kawasan Nusantara juga akan digarap pemerintah, dalam hal ini Kementerian PUPR. Agung bilang, Kementerian PUPR akan membangun 47 tower rusun di IKN Nusantara.

Baca juga: ASN Pindah ke IKN Bakal Dapat Tunjangan Tambahan dan Sederet Fasilitas

Lebih sedikitnya jumlah proyek pembangunan rusun Kementerian PUPR dibanding swasta selaras dengan rencana pembangunan IKN, yang utamanya mengandalkan dana swasta.

Agung menekankan, dari total kebutuhan investasi IKN sekitar Rp 450 triliun, sumber pendanaan dari APBN hanya sebesar 20 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com