United Tractors Prediksi Permintaan Alat Berat Pertambangan Melambat pada 2024

JAKARTA, KOMPAS.com - PT United Tractors Tbk (UT) memprediksi permintaan alat berat di sektor pertambangan akan mengalami perlambatan pada 2024 mendatang. Sementara permintaan alat berat di sektor pertambangan masih baik pada tahun 2023.

"Kami prediksi 2024 itu akan terjadi slowdown karena kita tahun 2021-2022 booming komoditas, orang nunggu 1 tahun lewat pending order tahun lalu yang belum bisa terdeliver. Kalau sudah semua berarti secara otomatis akan turunkan (permintaan)," kata Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma saat ditemui di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Penjualan Alat Berat United Tractors Tembus 3.551 Unit per Juli 2023

Frans mengatakan, perlambatan penjualan alat berat tersebut salah satunya disebabkan adanya perhelatan Pemilu 2024.

Sebab, kata dia, permintaan alat berat diperngaruhi belanja pemerintah. Ia pun berharap permintaan alat berat akan kembali meningkat pada 2025.

"Harapannya di 2025 itu seimbang. Artinya ada penambahan dari sektor-sektor yang non komoditas constraction untuk mengimbangi penurunan komoditas," ujarnya.

Baca juga: Semester I-2023, United Tractors Realisasikan Belanja Modal 600 Juta Dollar AS

Sebagai informasi, PT United Tractors Tbk. (UNTR) melaporkan, penjualan alat berat Komatsu sebanyak 3.551 unit sampai Juli 2023.

Angka penjualan alat berat United Tractors tersebut tumbuh 4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 3.399 unit.

Investor Relation United Tractors Ari Setiyawan mengatakan, peningkatan penjualan alat berat ditopang oleh sektor pertambangan dan kehutanan (forestry).

"Pertambangan memberikan kontribusi sekitar 63 persen dan sektor kehutanan 14 persen," kata dia dalam Workshop Wartawan, Rabu (23/8/2023).

Ia menambahkan, perusahaan bersandi saham UNTR itu mencatat, dalam empat tahun terakhir penjualan alat berat paling banyak terjadi pada 2022 sebesar 5.753 unit.

Baca juga: Strategi United Tractors Lepas dari Ketergantungan Bisnis Batu Bara